Kehadiran puluhan SPPG di wilayah ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat lebih luas, terutama pelajar SD hingga SMA, dalam pemenuhan kebutuhan gizi harian yang aman, higienis, dan berkualitas.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga menegaskan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara ketat di seluruh SPPG Polri untuk menjamin kualitas makanan yang diproduksi.
Baca Juga:
Wabup Toba Audi Murphy Sitorus Kunjungi Puluhan Pelajar Terkapar di RS Akibat Dugaan Keracunan MBG
SOP itu mencakup standar sanitasi lingkungan produksi, penggunaan air bersih hasil filterisasi, hingga sterilisasi alat makan menggunakan air panas bertekanan tinggi.
“Untuk mengantisipasi terjadinya masalah terhadap kualitas dan kebersihan makanan yang dihasilkan SPPG Polri, saya mengecek langsung proses produksinya,” ucap Sigit.
Sebelumnya pada kunjungannya ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Agustus lalu, Kapolri sempat menyebut target minimal pembangunan 500 SPPG Polri hingga akhir tahun 2025.
Baca Juga:
Pastikan Pelaksanaan Sesuai Juknis, Satgas MBG Tapteng Monitoring Program MBG
Saat itu, Sigit menyampaikan bahwa jumlah SPPG bisa saja bertambah melihat antusiasme jajaran Polri daerah dan dukungan masyarakat.
"Saya kira ini menjadi ekosistem yang bagus, di satu sisi ada ruang membuka lapangan kerja dan di sisi lain ini bisa mendukung program pemerintah sehingga tuntutan juga mendukung pertumbuhan ekonomi," tutup Sigit.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.