WahanaNews.co, Jakarta - Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua kembali berulah dengan menembaki dan membantai 7 masyarakat sipil tak berdosa yang bekerja sebagai pendulang emas di kali Ei Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yakuhimo, Papua Pegunungan pada Senin (16/10/23).
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono angkat bicara. Mereka menembaki serta membantai dengan keji 7 masyarakat sipil tak berdosa pendulang emas di kali Ei Kampung Mosom Duba Yahukimo.
Baca Juga:
Tingkatkan Profesionalisme Penerangan, Puspen TNI Gelar Latfungnispen TA 2024
"Kita sangat mengecam aksi brutal dan tidak beradab kelompok KST ini, mereka yang korban adalah murni masyarakat sipil yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari hasil penambangan tersebut," tegasnya.
Sebagaimana diinformasikan pada Senin 16/10 sejumlah 30 orang KST menyerang secara membabi buta area pertambangan emas ilegal di kali Ei, 7 warga sipil penambang tewas seketika dan yang lainnya dapat menyelamatkan diri.
Pelakunya adalah KST pimpinan Asbak Koranue bagian kelompok Egianus Kogoya dengan menggunakan senapan SS1 V2, panah dan parang. Mereka juga membakar 3 Ekskavator, 2 truck dan camp pendulang.
Baca Juga:
Komnas HAM Investigasi Kematian Wartawan Tribrata TV dalam Peristiwa Kebakaran di Sumatera Utara
Menurut Kapuspen TNI, ada informasi terbaru terkait jumlah warga yang menjadi korban, evakuasi tahap pertama 18 orang dan tahap kedua 9 orang, sejumlah 27 orang dapat dievakuasi.
"Tindakan mereka tak ubahnya aksi teroris yang mengganggu stabilitas keamanan, aparat TNI-Polri masih terus menyisir atau mencari masyarakat yang mungkin masih selamat dari aksi pembantaian ini," ujarnya.
Lebih lanjut Kapuspen TNI mengatakan saat ini aparat TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pembantaian keji oleh kelompok KST pimpinan Asbak Koraneu untuk mempertanggung jawabkan aksinya secara hukum.
"Korban murni masyarakat sipil tidak ada itu intel TNI atau Polri, mereka selalu mengklaim kalau korban yang mereka bantai adalah mata-mata TNI atau Polri, klaim mereka itu lagu lama," pungkas Laksamana berbintang dua ini.
[Redaktur: Sandy]