WahanaNews.co | Di balik kewajiban berpuasa dan menahan diri, banyak aktivitas bermanfaat yang dapat dilakukan oleh anak-anak di bulan Ramadan.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendorong pelibatan anak dalam kegiatan-kegiatan positif, di samping tetap menjaga pola hidup sehat selama bulan Ramadan.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kawal Kasus Dugaan Pelecehan Anak oleh Ayah Kandung di Jakarta Timur
Hal ini merupakan salah satu wujud pemenuhan hak anak dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Secara konstitusi hak anak yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28B, bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pemerintah juga telah menetapkan bahwa salah satu prioritas nasional adalah meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing,” kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, dalam Kelas Online Anak dan Keluarga terkait Kesehatan dan Pendidikan (Kolak Ketan) dengan tema “Bulan Suci Momentum Mewujudkan Anak Sehat dan Terlindungi”, secara hybrid, Selasa (2/4).
Lebih lanjut, Pribudiarta menjelaskan, angka Indeks Perlindungan Anak (IPA) Tahun 2022 berhasil meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 63,30.
Baca Juga:
Menteri PPPA Resmikan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di Kawasan Industri Subang
Namun selama 2 (dua) tahun terakhir, capaian IPA belum mampu memenuhi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Kami mengidentifikasi klaster mana yang paling rendah, yaitu pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kreativitas budaya. Aspek ini yang paling terganggu dengan adanya pandemi Covid-19 dan tidak mengalami perubahan yang signifikan dalam 2 (dua) tahun terakhir. Karena itulah hari ini Kemen PPPA menyelenggarakan diskusi dan menyampaikan berbagai informasi terkait pendidikan dan kesehatan untuk memastikan bahwa anak dapat tumbuh berkembang dengan baik sehingga menjadi anak-anak yang sehat dan mewujudkan Indonesia Layak Anak Tahun 2030,” tutur Pribudiarta.
Praktik baik pelibatan anak dalam kegiatan positif disampaikan oleh Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Al-Ikhwan Jakarta Utara, Sutarjo.