Setiap anak diikutsertakan dalam penyelenggaraan kegiatan di masjid, contohnya mendorong anak-anak untuk bertilawah Al-Qur’an dalam kegiatan pengajian. Selain itu, satu minggu sekali, mengumandangkan adzan Isya di Masjid Al-Ikhwan oleh anak-anak.
“Tujuannya agar mereka bisa punya pengalaman tampil di depan publik dan membangun kerja sama tim karena kesempatan seperti itu tidak banyak,” imbuh Sutarjo.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kawal Kasus Dugaan Pelecehan Anak oleh Ayah Kandung di Jakarta Timur
Khusus di bulan Ramadan, Masjid Al-Ikhwan memiliki program dari, oleh, dan untuk anak-anak, di mana anak-anak membuat perencanaan dan menjadi panitia kegiatan.
“Besarnya kubah masjid dan tingginya menara masjid baru sebatas simbol kemegahan. Kemegahan yang sesungguhnya manakala masjid di samping sebagai sarana tempat ibadah, juga memiliki fungsi sosial dan memberi manfaat bagi umat, di antaranya anak-anak yang butuh perhatian untuk pemenuhan hak anak,” kata Sutarjo.
Dalam kesempatan yang sama, Dosen Peneliti Gizi Olahraga dan Kebugaran, Mury Kuswari mengajak anak-anak untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran di bulan Ramadan dengan rutin berolahraga.
Baca Juga:
Menteri PPPA Resmikan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di Kawasan Industri Subang
Mury memberikan tips PUASA BUGAR, yaitu pilih olahraga ringan; upayakan sore atau setelah subuh; ajak teman atau keluarga; sediakan waktu yang cukup; awali dengan pemanasan; bila perlu, gunakan alat bantu; usahakan tidak terkena terik matahari; gunakan prinsip frequency, intensity, time, dan type (FITT); atasi stres dan tidur siang sejenak; dan resapi dan syukuri manfaatnya.
“Pembakaran lemak terjadi semakin optimal saat berpuasa, ditambah berolahraga akan 3-4 kali lebih efektif. Saat berpuasa sangat baik untuk berolahraga. Kalau kita tidak berolahraga, berat badan turun, tapi tidak menjadi lebih bugar,” kata Mury.
Kegiatan Kolak Ketan juga dihadiri oleh Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, Ahmad Sulaeman dengan tema “Menu Buka dan Sahur dengan Gizi Seimbang dari Pangan Lokal”; dan Ketua Umum Forum Komunikasi Pondok Pesantren Daerah Khusus Ibukota (DKI), Tubagus Masnun dengan tema “Cegah Kekerasan dan Relasi Kuasa yang Salah di Pondok Pesantren/Sekolah Berasrama”.