WahanaNews.co | Rendahnya
penyaluran dana desa dikeluhkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Per 7 Juni
2021, tercatat realisasi dana desa baru mencapai 32,5 persen atau Rp23,11
triliun dari pagu Rp72 triliun.
Baca Juga:
Camat Sirandorung Tapteng Cek Program Padat Karya Tani Desa
Pencapaian tersebut menurun 24,2 persen dibandingkan
realisasi tahun lalu untuk periode sama.
"Kalau dilihat progresnya memang relatif rendah. Ini
sebetulnya kami harapkan bisa lebih tinggi lagi," beber Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan Kemenkeu Astera Primanto Bhakti pada acara Kemenkeu Corpu
Talk, Kamis (10/6).
Dari pengamatannya saat mengunjungi Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur, Astera mengaku menemukan banyak permasalahan penyaluran
dana desa. Walaupun tak merincikan permasalahan apa saja yang ditemuinya itu,
namun ia meminta agar pemda untuk mempercepat penyaluran kepada warganya.
Baca Juga:
Pemdes Hutagurgur Tapteng Salurkan BLT Dana Desa dan Insentif Kader
Apalagi, menurut dia, proses identifikasi warga berhak
menerima bantuan tidak terlalu sulit. "Relatif mudah identifikasinya,
yaitu warga miskin yang tidak menerima bantuan dari pemerintah pusat,"
terang dia.
Ia menyebut BLT dana desa memiliki peran penting dalam
menopang ekonomi daerah sekaligus nasional. Sebab, terdapat hampir 75 ribu desa
yang tersebar di seluruh Indonesia, sementara hanya ada sekitar 8.000 kelurahan
di Indonesia.
"Saya mengimbau rekan di daerah, kalau di Kemenkeu ada
rekan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, di daerah mohon agar berkomunikasi
terus bagaimana bisa mempercepat dana daerahnya," jelasnya.