WahanaNews.co, Jakarta - Sebagai bagian dari upaya memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia, dari lima program dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) (sesuai Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016), salah satunya adalah Program Gerakan Indonesia Mandiri (GIMa).
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) diberikan tugas mengoordinasikan Program GIMa dan bertanggung jawab atas terwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yang mandiri.
Baca Juga:
TPIP-TPID Wilayah Jawa Perkuat Sinergi Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Tengah Risiko Anomali Cuaca dan Alih Fungsi Lahan
Sejalan dengan hal tersebut, sebagai bagian dari upaya peningkatan apresiasi seni dan warisan budaya Indonesia, Kemenko Perekonomian mengikuti kegiatan yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) selaku Koordinator dari Program GNRM.
Kegiatan yang bertajuk “Pawai Budaya Reog Ponorogo 2023” dilakukan sebagai implementasi dari kegiatan dan Program GNRM serta untuk memeriahkan Peringatan HUT RI ke-78.
Kegiatan dimulai dari area lobi Gedung Perpustakaan Nasional RI, sekitar pukul 08.00 WIB yang diawali dengan penyiapan rombongan Pawai Budaya Reog Ponorogo. Acara diawali dengan sambutan dari Sekretaris Kemenko Perekonomian selaku Ketua Umum Paguyuban Warga Ponorogo (PAWARGO). PAWARGO mewakili rombongan pawai paling depan dengan menampilkan 10 dadak merak Reog Ponorogo beserta 300 penari, pengrawit, penabuh gamelan, dan pendukung gelaran Reog Ponorogo.
Baca Juga:
Rampungkan PSN Infrastruktur Kelistrikan Sesuai Target, PLN Terima Penghargaan dari Kemenko Perekonomian
Pada sambutannya, Ketua Umum PAWARGO menyampaikan terima kasih kepada Kemenko PMK selaku Koordinator GNRM, Kemenko Perekonomian selaku Koordinator GIMa, seluruh K/L terkait, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Ponorogo yang telah menyelenggarakan acara Pawai Budaya Reog Ponorogo 2023.
“Perjuangan Reog Ponorogo sudah sangat panjang untuk dapat diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak benda (WBTb) UNESCO. Tahun 2022 lalu, Pemerintah mengusulkan jamu terlebih dahulu. Alhamdulillah pada tahun 2023 ini, kita telah mendapatkan konfirmasi bahwa Reog Ponorogo masuk ke dalam list ke-39 sebagai WBTb UNESCO, yang akan disidangkan pada tahun 2024 nanti,” papar Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Pawai dimulai dari halaman Perpusnas RI sekitar pukul 08.45 WIB (27/8), diawali dengan rombongan Reog Ponorogo, diikuti berbagai rombongan lainnya, mulai dari Pencak Silat Betawi, Komunitas Jamu Gendong, Komunitas Kebaya Nasional dan rombongan budaya lainnya dari berbagai daerah.