Menurut Ferry, penggunaan DDP juga membuka ruang bagi partisipasi aktif masyarakat desa, bahkan sejak tahap awal pengumpulan data.
Proses ini memungkinkan identifikasi potensi usaha dan perencanaan koperasi berbasis kebutuhan riil warga.
Baca Juga:
Kemenkop Dorong Koperasi Jasa Widyani Sejahtera Institut Perbanas Jadi Role Model Koperasi Kampus
Pendekatan ini menunjukkan bahwa pengembangan koperasi dilakukan secara partisipatif, dari bawah ke atas (bottom-up).
Ia kembali menegaskan bahwa program Kopdes Merah Putih akan berfokus pada penguatan sektor produksi, distribusi, dan industri desa.
Untuk mendukungnya, dibutuhkan data yang akurat, mutakhir, dan relevan, yang akan menjadi dasar dalam menyusun kebijakan pemberdayaan koperasi.
Baca Juga:
Dinas Koperasi Bantul Usulkan Sembilan Koperasi Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis
Sementara itu, penggagas DDP dari IPB, Sofyan Sjaf, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Kemenkop terhadap inovasi data desa ini dalam rangka memperkuat koperasi desa.
"Data desa presisi adalah implementasi dari demokrasi data yang memetakan dan mengidentifikasi potensi ekonomi. Sekaligus potensi sumber daya manusia," ujar Sofyan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.