WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) terus mematangkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes).
Inisiatif ini diarahkan untuk memperkuat kapasitas bisnis koperasi di desa, khususnya dalam sektor produksi, distribusi, serta industri lokal.
Baca Juga:
Kemenkop Dorong Koperasi Jasa Widyani Sejahtera Institut Perbanas Jadi Role Model Koperasi Kampus
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, mengungkapkan bahwa pengembangan koperasi ini akan didukung oleh penerapan Data Desa Presisi (DDP), yakni sistem pemetaan berbasis data yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).
DDP bertujuan memetakan kondisi aktual, kebutuhan, serta potensi di setiap desa secara detail.
Ferry menegaskan bahwa keberadaan data yang akurat di tingkat desa menjadi landasan penting dalam menyusun strategi pengembangan Kopdes Merah Putih.
Baca Juga:
Dinas Koperasi Bantul Usulkan Sembilan Koperasi Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis
Dengan pendekatan ini, koperasi desa diharapkan menjadi sarana efektif untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Gerakan kopdes berbasis data desa presisi lebih terukur, terarah, dan tepat sasaran dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran di desa," kata Ferry, Senin (2/6/2025).
Ia menambahkan bahwa DDP menjadi jawaban atas kritik yang menyebut program Kopdes Merah Putih bersifat sentralistik atau top down.
Menurut Ferry, penggunaan DDP juga membuka ruang bagi partisipasi aktif masyarakat desa, bahkan sejak tahap awal pengumpulan data.
Proses ini memungkinkan identifikasi potensi usaha dan perencanaan koperasi berbasis kebutuhan riil warga.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa pengembangan koperasi dilakukan secara partisipatif, dari bawah ke atas (bottom-up).
Ia kembali menegaskan bahwa program Kopdes Merah Putih akan berfokus pada penguatan sektor produksi, distribusi, dan industri desa.
Untuk mendukungnya, dibutuhkan data yang akurat, mutakhir, dan relevan, yang akan menjadi dasar dalam menyusun kebijakan pemberdayaan koperasi.
Sementara itu, penggagas DDP dari IPB, Sofyan Sjaf, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Kemenkop terhadap inovasi data desa ini dalam rangka memperkuat koperasi desa.
"Data desa presisi adalah implementasi dari demokrasi data yang memetakan dan mengidentifikasi potensi ekonomi. Sekaligus potensi sumber daya manusia," ujar Sofyan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]