WahanaNews.co | Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan penting ke China National Rice Research Institute (CNRRI), lembaga riset padi terbesar di China yang berdiri sejak tahun 1981.
Kunjungan ini menandai langkah awal kerjasama strategis dalam teknologi pertanian antara Indonesia dan China.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
CNRRI merupakan pusat riset terkemuka yang memainkan peran kunci dalam mengkoordinasikan program penelitian padi tingkat nasional dan global.
Lembaga ini telah menghasilkan berbagai varietas padi unggul yang resisten terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan serta hemat biaya.
Dalam beberapa dekade terakhir, CNRRI telah menciptakan terobosan penting, termasuk pengembangan varietas padi hibrida dengan produktivitas rata-rata mencapai 9,7 ton per hektar.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Selain itu, CNRRI juga memanfaatkan teknologi pertanian presisi seperti kecerdasan buatan (AI) dan sistem mekanisasi modern yang terintegrasi, yang sangat meningkatkan efisiensi pertanian.
Kerjasama yang diinisiasi oleh Indonesia ini disambut baik oleh CNRRI dan difokuskan pada beberapa area penting, yakni Peningkatan Kualitas Benih dengan mengembangkan benih yang lebih adaptif terhadap kondisi kekeringan.
Selanjutnya adalah Teknologi Pertanian Modern dengan mengaplikasikan teknologi digital (AI) dan alat mesin pertanian modern seperti mesin pembibitan otomatis, transplanter, drone, combine harvester, dan RMU.