WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kehutanan kembali menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir bandang di Komplek Griya Permata II, Kelurahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Rabu (10/12/2025).
Kawasan tersebut merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kuranji yang beberapa waktu terakhir mengalami kerusakan parah akibat bencana hidrometeorologi.
Baca Juga:
Dapat Apresiasi Publik, Menhut Tekankan Pemerataan Akses Hutan bagi Petani dan Masyarakat Adat
Penyaluran bantuan kali ini menjadi tahap kedua setelah sebelumnya warga memperoleh paket sembako.
Pada pendistribusian lanjutan ini, kementerian memenuhi permintaan masyarakat berupa 75 lembar karpet, pembalut, serta sejumlah kebutuhan logistik lainnya.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala BKSDA Sumatera Barat, Hartono, kepada ketua kelompok penerima bantuan di lokasi.
Baca Juga:
Kementerian Kehutanan Tegaskan Penguatan KPH sebagai Fondasi Utama Pasar Karbon Nasional
"Kami dari Kementerian Kehutanan tetap berusaha memberikan apa yang bisa kami berikan pada masyarakat terdampak," ujar Hartono, menegaskan komitmen kementerian dalam membantu pemulihan warga.
Tidak hanya memberikan bantuan logistik, Kementerian Kehutanan juga mengerahkan 60 personel Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Dalkarhutla) Manggala Agni dari Provinsi Riau dan Jambi.
Para personel tersebut diberi tugas melakukan operasi kemanusiaan, termasuk proses pembersihan material lumpur, pasir, dan sisa-sisa puing yang menutupi permukiman.
Sehari sebelum penyerahan bantuan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Thomas Nifinluri, telah melakukan peninjauan langsung ke titik terdampak.
Ia mengungkapkan bahwa 60 personel Manggala Agni telah bekerja intensif membantu membersihkan kawasan permukiman.
"Hari ini adalah hari kesepuluh personel Manggala Agni melakukan operasi pembersihan dan pembenahan permukiman di Komplek Griya Permata II," ujar Thomas.
Thomas juga menjelaskan bahwa Griya Permata II berada di wilayah DAS Batang Kuranji yang memiliki luas sekitar 21.000 hektare dengan panjang aliran sungai mencapai 24 kilometer.
Kawasan tersebut ditetapkan sebagai area terdampak bencana hidrometeorologi dengan tingkat kerusakan yang cukup berat.
Banjir bandang tak hanya merusak rumah warga, tetapi juga memberi dampak ekologis, salah satunya pelebaran alur Batang Kuranji dari semula 30 meter menjadi 50 meter.
Kementerian Kehutanan menegaskan bahwa selain penanganan darurat, mereka telah menyiapkan langkah-langkah rehabilitasi serta mitigasi jangka panjang untuk memulihkan kawasan tersebut.
"Upaya rehabilitasi ini merupakan bentuk komitmen kita agar dampak bencana seperti ini dapat diminimalisir di masa depan," pungkasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]