Lebih lanjut Ara mengatakan pemerintah mempertimbangkan penggunaan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), yakni rumah modular berbahan panel yang dapat dirakit cepat. Sistem ini telah digunakan pada beberapa lokasi bencana sebelumnya.
“Kami punya stok RISHA sekitar 470 unit di Medan dan 140 unit di Bandung. Setelah hitungan kebutuhan lebih rinci, dan izin, kami kemungkinan akan memesan tambahan berikut cadangannya,” ujar dia.
Baca Juga:
Demi 1.950 Makam Baru di 2 TPU Jaktim, Pemprov DKI Relokasi Rumah Warga
Kementerian PKP juga telah berdiskusi dengan Semen Indonesia Group untuk menyiapkan parameter teknis dan ekonomi pembangunan rumah, termasuk kualitas panel, kapasitas produksi, harga unit, waktu instalasi, dan sistem pembayaran.
Selain intervensi pemerintah, ia juga mengatakan bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi telah menyatakan kesediaannya membantu membangun 2.000 rumah bagi korban bencana.
“Ini bentuk gotong royong bangsa yang sangat kami apresiasi. Kontribusi berbagai pihak akan kami integrasikan dengan program pemerintah pusat dan daerah,” ujar dia.
Baca Juga:
Menuju Kota Pandan Rapi dan Indah, Pedagang Alun-alun Akan Direlokasi
Lebih lanjut, ia mengatakan tahapan rekonstruksi permukiman belum dimulai karena masih menunggu validasi data kerusakan secara rinci. Namun, seluruh persiapan dilakukan lebih awal agar pelaksanaan dapat berlangsung cepat setelah tahap tanggap darurat beralih ke pemulihan.
“Bagaimana mau memperhitungkan biayanya kalau datanya belum benar (tervalidasi). Kita harus punya data yang sama dulu untuk menentukan yang perlu dibangun baru, direlokasi, atau direnovasi,” kata Ara.
[Reaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.