WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR sedang membangun 1.832 kilometer jalan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Proyek jalan ini berada di tiga provinsi sekaligus, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Baca Juga:
Gaji Terendah Rp 9,4 Juta, Kementerian PUPR Buka 6.388 Formasi CPNS 2024
"Jalan akses dan paralel perbatasan merupakan infrastruktur yang bernilai strategis," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/11/2021).
Basuki menyebut, ribuan kilometer jalan ini dibangun untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negara.
Lalu, jalan ini diharapkan juga mendorong tumbuhnya pusat ekonomi baru di kawasan perbatasan.
Baca Juga:
Menkeu Sebut APBN Telah Salurkan Rp6 Triliun Untuk Pembiayaan Rumah
Pertama, di Kalimantan Barat, dengan total panjang jalan 811 km, di mana per akhir 2021 sudah tembus seluruh.
Tapi, saat ini, baru 363 km yang sudah diaspal, lalu dalam 172 km sudah tahap pengerasan dengan batu dan keririk atau lapisan agregat, dan 277 km masih berupa bidang tanah.
Kedua, di Kalimantan Timur, dengan total panjang 406 km, dan telah tembus seluruhnya.
Dari panjang tersebut, baru 86 km yang sudah diaspal, 165 km lapisan agregat, dan 155 km dalam bentuk bidang tanah.
Pada 2024, ruas jalan yang sudah beraspal ditargetkan menjadi 295 km.
Ketiga, di Kalimantan Utara, dengan total panjang 614 km.
Masih ada 36 km jalan yang belum tembus, yaitu di Desa Metulang, Kabupaten Malinau, hingga batas Provinsi Kalimantan Timur.
Adapun dari 614 km, juga baru 9 km yang sudah diaspal dan 188 km lapisan agregat.
Selain membuka keterisolasian wilayah, Basuki juga menyebut pembangunan jalan ini bertujuan untuk memperlancar akses menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Total, ada 9 PLBN yang sudah selesa dibangun maupun sedang berjalan.
Sebanyak 5 PLBN di Kalimantan Barat, yaitu Nanga Badau, Entikong, Aruk, Sei Kelik, Jagoi Babang.
Lalu, sebanyak 4 PLBN di Kalimantan Utara, yaitu Sei Pancang, Labang, Long Midang, dan Long Nawang.
Presiden Joko Widodo, pada awal Oktober lalu, telah meresmikan PLBN Terpadu di Sota, Merauke, Papua.
Dalam peresmian tersebut, Jokowi menekankan pentingnya keberadaan PLBN dalam satu negara.
"Kawasan Perbatasan adalah beranda depan Indonesia. Yang mewakili wajah bangsa, yang harus terus kita bangun agar jadi representasi kemajuan Indonesia yang membanggakan seluruh warga kita," kata Jokowi, Ahad (3/10/2021).
Oleh karena itu, ia mengatakan, sejak 7 tahun terakhir, ia telah memerintahkan untuk membangun kembali pos lintas batas negara di berbagai titik di seluruh Indonesia.
PLBN Terpadu Sota merupakan pos lintas batas ke-8 yang dibangun di perbatasan Indonesia, dan merupakan PLBN kedua di Papua setelah PLBN Skouw di Jayapura.
"Dengan wajah baru, tampilan baru, dan yang paling penting dengan cara-cara pelayanan baru yang lebih baik yang merupakan cerminan komitmen kita membangun Indonesia dari kawasan perbatasan," kata Jokowi. [dhn]