WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan komitmennya untuk memperluas cakupan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan bagi siswa sekolah dasar hingga menengah, terutama di wilayah yang masih membutuhkan dukungan gizi.
Program ini diharapkan tidak hanya menjadi langkah pemenuhan kebutuhan pangan sehat, tetapi juga menjadi bagian dari strategi menciptakan ekosistem digital yang memberi dampak positif secara sosial.
Baca Juga:
Dukung PKH, Pemerintah Uji Ketahanan Sistem Digital Bansos
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan sinergi antara platform digital dan ekosistem Kemkomdigi agar pelaksanaan program dapat menjangkau daerah-daerah yang selama ini sulit diakses.
“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan,” tegas Meutya Hafid dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).
Meutya menjelaskan, MBG dirancang untuk meningkatkan akses masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, terhadap makanan sehat dan bergizi.
Baca Juga:
Demi Pendidikan Digital, Sekolah Rakyat Akan Dibekali Layanan Internet Memadai
Ia juga memberikan apresiasi kepada Grab Indonesia dan OVO yang telah menunjukkan komitmen berkolaborasi dalam menyukseskan program tersebut di berbagai daerah.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Grab dan OVO yang telah mengambil peran penting dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen platform digital untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Grab Indonesia, melalui Country Managing Director Neneng Goenadi, memaparkan bahwa program ini telah diujicobakan di tiga kabupaten, yakni Kebumen, Kulonprogo, dan Langowan Kabupaten Minahasa.
Uji coba tersebut melibatkan 1.500 siswa dan 126 guru di tujuh sekolah.
“Program ini kami jalankan sesuai arahan Menkomdigi dengan fokus pada tiga hal utama: penggunaan teknologi end-to-end, pemenuhan standar kebersihan dan gizi dari Badan Gizi Nasional, serta pengukuran dampak sosial dan ekonomi,” ungkap Neneng.
Sementara itu, President Director OVO, Karaniya Dharmasaputra, menegaskan bahwa teknologi digital menjadi tulang punggung kelancaran distribusi program.
“Kami berkomitmen mendukung arahan Menkomdigi Meutya Hafid melalui teknologi yang kami miliki, sehingga distribusi makanan bergizi dapat dilakukan secara transparan dan efisien,” pungkas Karaniya.
Dengan adanya kolaborasi lintas sektor ini, pemerintah optimistis MBG dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak anak di berbagai pelosok negeri, sekaligus memperkuat pemanfaatan teknologi untuk kepentingan sosial.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]