WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan
Kering (dry dam) Sukamahi dan Ciawi
di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pembangunan
kedua bendungan merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir
(flood control) dari hulu hingga
hilir untuk mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Metropolitan Jakarta.
Baca Juga:
Jakarta di Prediksi Bakal Tenggelam
Menteri
PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, Bendungan Sukamahi dan Ciawi merupakan dry dam yang memang khusus dibangun
untuk mengendalikan atau untuk pengendali banjir saja.
Sebagai
bendungan kering, maka pengoperasiannya akan berbeda dengan bendungan lain, di mana kedua
bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan.
Sementara
pada musim kemarau, bendungan ini kering.
Baca Juga:
Usia 6 Negara Ini Diprediksi Tinggal 100 Tahun Lagi, Termasuk Indonesia!
"Dua
bendungan ini tidak akan menampung air, karena air hujan hanya ditampung
sementara dan dialirkan sekecil mungkin ke Sungai Ciliwung, sehingga diatur
debitnya yang harus mengalir saat musim hujan," kata Basuki, dalam
keterangan tertulis, Senin (2/8/2021).
Bendungan
kering di Ciawi dan Sukamahi merupakan yang pertama dibangun di Indonesia
sebagai upaya merespons risiko bencana hidrometeorologi di Jakarta dan
sekitarnya.
Pengoperasian
bendungan akan menggunakan Aplikasi Sistem Manajemen Air Terpadu (SIMADU)
Kementerian PUPR dengan memanfaatkan data klimatologi dari BMKG yang
menampilkan laporan kejadian banjir atau kekeringan, prakiraan cuaca dan hari
tanpa hujan, termasuk prakiraan banjir dan kekeringan.