WahanaNews.co | Kilang Unit Pengolahan (UP) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, baru saja meningkatkan kapasitas
produksinya, dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD.
Lewat kilang ini jugalah lahirnya naptha untuk proses lanjut, dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.
Baca Juga:
Pemkab Tapteng dan Kodim 0211/TT Tandatangani Kontrak Kontruksi Optimalisasi Lahan
Namun, dengan adanya musibah kebakaran
yang melanda kilang andalan pasokan BBM dalam negeri itu, yang
terjadi pada Senin (29/3/2021) dini hari tadi,
diperkirakan produksi dan distribusi BBM menjadi terganggu.
Berlokasi di Desa Sukareja, Kecamatan
Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, atau sekira 200 km arah timur dari
Ibu Kota DKI Jakarta, RU VI Balongan mulai beroperasi sejak 1994 dengan wilayah
operasi di Balongan.
Bahan baku yang diolah RU VI Balongan
adalah minyak mentah (crude oil) yang
berasal dari sumur minyak di Duri Riau (80 persen feed) dan Minas Dumai (20 persen feed), serta bahan baku berupa gas alam yang diperoleh dari
lapangan gas Jatibarang sebesar 18 Milion
Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Baca Juga:
Tingkatkan Produksi Pertanian, Wakil Bupati Tapteng Serahkan 27,5 Ton Benih Padi Inbrida
RU VI Balongan memiliki kegiatan usaha
utama, yaitu mengolah crude oil
menjadi produk berupa BBM, BBK, Residue, non-BBM, dan Petrokimia.
Dari hasil pengolahan bahan baku
tersebut, RU VI Balongan mampu menghasilkan produk, antara lain, gasoline,
kerosene, industrial diesel fuel, propylene, LPG, decant oil, dan fuel oil.
Sebagian besar pasokan BBM di wilayah
DKI Jakarta dan sekitarnya serta Jawa Barat bersumber dari sana.