WahanaNews.co | Banyak pihak yang menyebut jika sosok seorang Letjen TNI (Purn) H
Prabowo Subianto seorang yang arogan.
Bisa dipastikan bahwa anggapan itu
salah besar. Sebab, sejak masih aktif berdinas di TNI AD, Prabowo justru
dikenal sebagai pimpinan yang sangat peduli dengan para anak buahnya.
Baca Juga:
Dituduh Bunuh Sales dan Buang Jasad, Prajurit TNI Dituntut Seumur Hidup
Dikutip dari akun Facebook resmi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dikisahkan
bahwa Prabowo pernah murka kepada sejumlah Perwira Menengah (Pamen) TNI AD yang
berdinas di Kodam Jayakarta/Jaya.
Ceritanya bermula pada saat meletusnya
Peristiwa 27 Juli 1996, atau yang dikenal juga dengan Peristiwa Kudatuli.
Situasi Jakarta yang mencekam pasca
insiden itu, membuat seluruh anggota satuan elite Komando Pasukan Khusus
(Kopassus) disiagakan.
Baca Juga:
Richard Tampubolon, Anak Toba Penakluk OPM yang Kini Jenderal Tertinggi Mabes TNI
Tak hanya yang bermarkas di Cijantung,
Grup-1 Serang, Grup-2 Surakarta (Kandang Menjangan), hingga yang berada di
Pusat Pendidikan Kopassus (Pusdikpassus), Batujajar, Bandung, berada dalam status
siap.
Penyiagaan pasukan Korps Baret Merah
saat itu diinstruksikan langsung oleh Prabowo, yang kala itu juga menjabat
sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
Dua Satuan Setingkat Kompi (SSK)
Kopassus pun dikerahkan untuk menjaga Istana Presiden, dan sejumlah objek vital
lainnya.