WahanaNews.co | Ketua Komisi Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengungkapkan, pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ-182 tidak pecah di udara.
"Jadi, ada
yang mengatakan bahwa pesawat pecah di atas udara, itu tidak benar. Jadi,
pesawat secara utuh sampai membentur air, tidak ada pecah di udara," kata
Soerjanto, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (3/2/2021).
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Soerjanto
menjelaskan beberapa alasan yang mendasari hal tersebut.
Pertama,
berdasarkan data tim SAR gabungan, puing pesawat tersebar di wilayah sebesar 80
meter dan panjang 110 meter pada keadalaman 16 sampai 23 meter.
Puing-puing
yang ditemukan itu pun mewakili seluruh bagian pesawat dari depan hingga ke
belakang, misalnya instrumen dari ruang kemudi, beberapa bagian roda pendarat
utama, bagian dari sayap, bagian dari mesin, bagian dari kabin penumpang, dan
bagian dari ekor.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
"Luas
sebaran yang ditemukan pesawat dari depan sampai belakang konsisten dengan
bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," kata
Soerjanto.
Ia
melanjutkan, temuan pada turbin pesawat juga menunjukkan konsistensi bahwa
mesin masih dalam keadaan hidup sebelum membentur permukaan air.
"Ini
diindikasikan bahwa turbin-turbinnnya rontok semua, itu menandakan bahwa ketika
mengalami impact dengan air mesin itu masih berputar," kata dia.
Soerjanto
menambahkan, temuan awal data automatic
dependent surveillance broadcast (ADS-B) juga masih merekam data pesawat saat
berada di ketinggian 250 kaki dari permukaan laut.
"Hal
ini mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim
data. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mesin masih dalam kondisi hidup atau
menyala sampai sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto.
Kendati
demikian, Soerjanto menekankan, KNKT masih terus berupaya menginvestigasi
penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
Salah
satunya dengan mengolah data dari black
box flight data recorder serta terus mencari black box berisi cockpit
voice recorder.
Pesawat
Sriwijaya Air penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan
Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat
itu mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh
anak-anak, dan tiga bayi. [dhn]