WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, terkait teror kiriman kepala babi ke kantor Tempo menuai kecaman luas.
Dalam keterangannya kepada awak media, Hasan menanggapi insiden tersebut dengan pernyataan yang dianggap kontroversial.
Baca Juga:
Koalisi Sipil Desak Polri Usut Tuntas dan Tangkap Pelaku Teror ke Redaksi Tempo
"Sudah dimasak saja," ujar Hasan pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Komentar itu diduga merujuk pada respons Cica, seorang reporter Tempo, yang sebelumnya menanggapi teror tersebut di platform media sosial X.
Pernyataan Hasan segera mendapat kritik tajam dari publik. Banyak yang menilai respons tersebut tidak pantas dan meremehkan seriusnya aksi teror yang dialami Tempo.
Baca Juga:
Polri Bentuk Tim Investigasi Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Redaksi Tempo
Siapa Hasan Nasbi?
Melansir Antara, Hasan Nasbi lahir di Bukittinggi pada 11 Oktober 1979. Ia dikenal sebagai seorang konsultan politik dengan rekam jejak panjang di dunia media dan riset.
Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Presidential Communication Office (PCO) atau Kepala Komunikasi Kepresidenan sejak 19 Agustus 2024.
Jabatan ini sejalan dengan pengalamannya di sektor komunikasi. Ia pernah menjadi jurnalis di Harian Kompas pada 2005–2006 serta peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia hingga 2008.
Selain itu, ia mendirikan lembaga survei Cyrus Network, yang kerap terlibat dalam perhitungan cepat Pemilihan Presiden.
Latar Belakang Pendidikan dan Organisasi
Hasan menyelesaikan pendidikan menengah di SMAN 2 Bukittinggi sebelum melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI).
Ia meraih gelar sarjana Ilmu Politik UI pada 2004.
Semasa mahasiswa, Hasan aktif berorganisasi. Ia pernah menjabat Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat UI pada tahun 2000 serta menjadi salah satu pendiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka pada Juni 2002.
Selain itu, ia menjadi sekretaris Dr. Harry Albert Poeze, seorang peneliti Tan Malaka.
Di dunia jurnalistik, Hasan juga pernah menjadi redaktur Buletin Madilog: Media Pembelajaran Masyarakat, yang sempat terbit di Universitas Indonesia pada Oktober 2004.
Perjalanan Karier Politik
Pengalaman luas di dunia jurnalistik dan organisasi kampus akhirnya membawa Hasan ke ranah politik.
Ia pernah menjadi Koordinator Tim Relawan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub DKI Jakarta 2012, yang turut berperan dalam kemenangan pasangan tersebut.
Kini, sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan, pernyataan kontroversialnya terkait insiden teror kepala babi di Tempo semakin menjadi sorotan publik.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]