Sedangkan ada nama Yusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Jabar.
Berdasarkan daftar pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2020, 79,11% saham PT Jasa Sarana dipegang oleh Pemprov Jabar, PT Indec Internusa 0,16%, PT Bakrieland Development Tbk 3,76%, dan 16,95% dimiliki PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
Baca Juga:
Gaji Terendah Rp 9,4 Juta, Kementerian PUPR Buka 6.388 Formasi CPNS 2024
Meski ditender ulang, Hedy menjelaskan pembebasan lahan untuk ruas tol ini masih terus berjalan, dengan target penataan sampai Garut. Setelah ada investor baru nanti baru pembangunan tol ini baru akan dilaksanakan.
Adapun imbas pelaksanaan tender ulang ini akan berpengaruh pada penyelesaian proyek, karena proses konstruksi yang mundur.
Waskita Karya Mundur
Baca Juga:
Menkeu Sebut APBN Telah Salurkan Rp6 Triliun Untuk Pembiayaan Rumah
Sebelumnya PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga bakal melepas kepemilikan pada proyek ini. Hal ini disebabkan perjanjian restrukturisasi dan kondisi finansial.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengungkapkan, dari perjanjian Master Restructuring Agreement (MRA) alias Perjanjian Restrukturisasi Induk Waskita Karya tidak diperbolehkan lagi melakukan investasi.
"Waskita ikut dalam share tapi karena lender itu dalam MRA kita tidak ada investasi baru di ruas tol. Jadi Waskita akan pull out. Kita akan mundur dari tol Gedebage. iIu Jasa Marga yang punya tanya Jasa Marga aja," kata Destiawan kepada wartawan usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/11/2022).