Ia meninggal dunia saat mengamankan perayaan malam Natal di Gereja Eben Haezer Mojokerto, Jawa Timur.
Mati Syahid
Baca Juga:
Pesan Presiden Prabowo Saat Hadiri Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena GBK
Riyanto adalah anggota Banser yang mati syahid akibat ledakan bom saat berjaga pada malam Natal di Gereja Jemaat Pantekosta Indonesia atau GSJPDI Eben Haezer Mojokerto, Jawa Timur, 24 Desember 2000 silam.
Kisah Riyanto yang terjadi 24 tahun silam itu kembali dikenang pada acara Riyanto Award serangkaian dengan peringatan haul Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Kantor GP Ansor, Senin, 23 Desember 2024.
Kisah patriotisme yang dialami anggota Banser Kota Mojokerto tersebut terjadi pada 2000, saat penjagaan di gereja menjadi dianggap sangat penting menyusul sejumlah teror yang terjadi.
Baca Juga:
Kasus Penganiayaan Rombongan Kiai NU, Polres Kerawang Gelar Rekonstruksi
Pada 1 Agustus, bom meledak di Kantor Kedutaan Filipina di Jakarta dan pada 13 September bom meledak di lantai parkir Bursa Efek Jakarta. Riyanto saat itu juga izin untuk tidak pulang pada malam harinya. Ia ingin beriktikaf di masjid selepas menjaga gereja.
Saat menjaga Gereja Eben Haezer bersama tiga rekannya, sekitar pukul 20.30 WIB, Riyanto mendapat laporan adanya benda mencurigakan di depan gereja dari jemaat. Bentuknya bungkusan tas plastik dan tas berisi kado di bawah telepon umum depan gereja.
Riyanto kemudian berinisiatif mengambil dan menyerahkan ke polisi yang berjaga. Setelah dicek ternyata bungkusan plastik itu berisi bom.