WahanaNews.co, Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, segera ditunjuk sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO), menurut catatan Dewan Energi Nasional (ESDM).
Meski siap mengemban tugas, Luhut masih mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pengembangan teknologi nuklir sebagai sumber energi di Indonesia.
Baca Juga:
Luhut Buka Rencana Pemerintah Soal Penyaluran Bansos Melalui Digitalisasi
Salah satu keprihatinannya adalah terkait dengan faktor kegempaan dalam pengembangan teknologi nuklir di Indonesia.
Luhut mencatat bahwa dibandingkan dengan Jepang, yang sudah lebih dahulu mengembangkan teknologi nuklir, Indonesia perlu berhati-hati karena Jepang menghadapi tantangan serius dalam pengembangan teknologi nuklir.
"Ya kita pelajari. Karena sekarang ini saya pribadi ini ya, technology wise saya gak terlalu khawatir. Tapi saya khawatir tuh ada gempa bumi area, itu dia kita sudah siap belum? Jepang saja dia udah babak belur itu," ungkapnya, melansir CNBC Indonesia, Senin (29/1/2024).
Baca Juga:
Pasar BRICS Lebih Besar, Luhut Tegaskan RI Tak Gentar Ancaman AS
Kedua, dia juga mengatakan kedisiplinan Indonesia dalam mengelola teknologi nuklir harus dikaji dengan cermat. "Kedua, kita juga lihat kita cukup disiplin nggak kelola barang ini," tambahnya.
Dengan begitu, Luhut mengungkapkan walaupun ada kekhawatiran pada sisi gempa bumi dalam mengembangkan nuklir dan disiplin pemeliharaan alat, pemerintah bukan berarti tidak setuju dalam mengembangkan nuklir.
"Jangan bilang nanti pemerintah nggak setuju, ini, ini, ini. Nggak. Kita setuju apa saja untuk kebaikan republik kita, tapi kita harus cermat melihat itu. Dan berdasarkan pengalaman kita yang lalu," katanya.