“Jika dikelola dengan baik, sampah organik bisa diolah menjadi kompos yang bernilai jual tinggi, sementara sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan kaca bisa didaur ulang menjadi produk baru yang memiliki pasar,” jelasnya.
Tohom yang juga Ketua Umum Relawan Martabat Jokowi-Maruf Amin ini menambahkan bahwa selain menciptakan dampak ekonomi, pengelolaan sampah yang lebih baik juga berdampak positif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Baca Juga:
10 Aksi Brutal Askel Mabel yang Mengguncang Papua
Dengan mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), emisi gas rumah kaca dapat ditekan, serta pencemaran tanah dan air dapat dikurangi secara signifikan.
Sebagai langkah nyata, MARTABAT Prabowo-Gibran mendorong berbagai program edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mengelola sampah.
Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas juga menjadi faktor kunci dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga:
Top Working, Solusi Optimalkan Produksi Durian
“Kita ingin membangun budaya baru dalam pengelolaan sampah, di mana masyarakat tidak hanya membuangnya, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi darinya. Jika seluruh elemen masyarakat bergerak bersama, kita bisa menjadikan pengelolaan sampah sebagai bagian dari solusi ketahanan ekonomi dan lingkungan,” pungkas Tohom.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.