Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menyatakan bahwa isu lingkungan seperti sampah justru menjadi tantangan utama dalam aglomerasi perkotaan dan pedesaan yang kini saling bertaut.
“Dalam banyak aglomerasi, perbatasan desa dan kota sering jadi titik akumulasi limbah. Jika KopDes tak diberi mandat untuk mengurus ini, maka dia hanya jadi etalase ekonomi semata, tanpa daya lenting sosial dan ekologis,” ujarnya lagi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Langkah Pemerintah Belajar ke India, Minta Implementasi Teknologi PLTS Murah Tak Sekadar Wacana
Ia pun menilai penting bagi pemerintah daerah dan pusat untuk memiliki visi terpadu dan tidak terjebak pada angka target pendirian koperasi semata.
Tanpa substansi yang kuat, menurutnya, 80.000 koperasi hanya akan jadi tumpukan badan hukum tanpa dampak nyata.
“Idealnya, koperasi bukan sekadar badan hukum, tapi roh perjuangan desa. Dan perjuangan itu, hari ini, harus mencakup perjuangan melawan bencana sampah,” pungkasnya.
Baca Juga:
Investasi ke OIKN Tembus Rp225 Triliun, MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Benahi Fasilitas Publik di Daerah Penyangga Kawasan Otorita IKN
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.