WAHANANEWS.CO, Jakarta - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menegaskan bahwa persoalan sampah di Indonesia tidak lagi bisa dipandang sebelah mata.
Bagi organisasi ini, momentum transformasi lingkungan harus digarap serius agar limbah tidak menjadi beban, melainkan sumber daya yang memberi manfaat ekonomi dan sosial.
Baca Juga:
Pengelolaan Bank Sampah Yogyakarta Perlu Dorongan Agar Berkembang Sebagai Unit Bisnis
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, mengatakan bahwa fakta sampah kini justru menjadi rebutan adalah bukti nyata bahwa pola pikir masyarakat mulai berubah.
“Dulu sampah dianggap musuh, sekarang sampah justru diperebutkan. Bahkan, rumah bisa kita bangun dari olahan sampah plastik maupun limbah pertanian yang dikelola dengan teknologi,” ujar Tohom, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, keberadaan Masjid Kembar Ar-Rahman dan Ar-Rahim di Garut yang menggunakan 12 ton sampah plastik daur ulang serta 24 ton sekam gabah padi adalah contoh konkret bagaimana limbah bisa disulap menjadi material berharga.
Baca Juga:
Bupati Kapuas Dukung Penuh Proposal Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berkelanjutan DPN ALUN
“Kita melihat paradigma baru. Sampah tidak lagi hanya berakhir di TPA, tapi masuk ke rantai nilai ekonomi sirkular. Inilah bentuk gotong royong modern yang bisa mendorong pembangunan berkelanjutan,” jelas Tohom.
Ia juga menilai proyek tersebut selaras dengan misi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menguatkan kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan.
“Visi ini merupakan strategi besar untuk menciptakan ekosistem hijau. MARTABAT Prabowo-Gibran siap mengawal agar gerakan ini terus bergaung dari masjid, sekolah, hingga ke kawasan industri,” ucapnya.