WahanaNews.co | Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku senang dengan hasil renovasi Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta.
Dia menyoroti relief yang pernah dicopot dan disembunyikan dari Sarinah setelah Presiden Sukarno lengser. Kini, relief itu terpasang kembali.
Baca Juga:
Kebuntuan Negosiasi Jadi Penghambat Utama Pertemuan Megawati-Prabowo
"Terutama mengenai dipasangnya kembali seni relief yang ternyata setelah Bung Karno tidak jadi presiden lagi, relief itu sepertinya, dalam tanda kutip 'disembunyikan'. Tapi akhirnya Alhamdulillah dapat dikembalikan," kata Megawati di Sarinah, Jakarta, Senin (13/6).
Relief yang dimaksud berada di lantai dasar gedung Sarinah. Relief itu menggambarkan sejumlah orang mengenakan caping dan membawa barang dagangannya dengan cara dipikul.
"Relief Sarinah dirancang dan dibuat semasa konstruksi gedung Sarinah di awal tahun 60'an. Relief dibuat sebagai penggambaran kewirausahaan atau kemandirian pedagang eceran kecil dan asongan (ritel) masa itu. Belum diketahui secara pasti siapa pembuat relief ini. Penempatan relief tetap berada di lokasi yang sama sejak awal dibuat hingga saat ini," mengutip tulisan di dekat relief.
Baca Juga:
Megawati Soekarnoputri Ziarah Ke Makam Korban Pengepungan Leningrad di Rusia
Menurut Megawati, relief itu menggambarkan masyarakat pedesaan Indonesia pada tahun 1962 ketika Sarinah pertama kali diresmikan.
Megawati mengaku lupa siapa saja yang membuat relief itu. Dia hanya mengatakan ada beberapa orang yang mengerjakannya dan memiliki skill memahat yang luar biasa.
"Nah jadi dari sisi makna bukan main Indonesia itu, ternyata punya Seniman yang sebetulnya Maestro itu," kata Megawati.