WahanaNews.co | Masa
perpanjangan PPKM level 4 usai hari ini. Keputusan resmi terkait lanjut atau
tidaknya PPKM level 4 segera diumumkan pemerintah usai melakukan evaluasi
secara hati-hati.
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Ucapan Idulfitri 1444 Hijriah
Wanti-wanti Jokowi
Dalam rapat terbatas bersama para gubernur, Presiden Joko
Widodo (Jokowi) sudah mewanti-wanti soal lonjakan kasus COVID-19 yang mulai
bergeser ke luar Jawa dan Bali. Jokowi meminta penanganan dilakukan secara
cepat.
Baca Juga:
Industri Retail Antisipasi Perubahan Konsumen di Masa Pascapandemi
"Respons cepat, karena kelihatannya ini terjadi
pergeseran lonjakan dari Jawa Bali menuju ke luar Jawa-Bali," kata Jokowi
dalam rapat yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (7/8).
Jokowi menyoroti 6 provinsi di luar Pulau Jawa yang
mengalami kenaikan kasus positif COVID-19. Enam provinsi itu adalah Kalimantan
Timur (Kaltim), Sumatera Utara (Sumut), Papua, Sumatera Barat (Sumbar), Riau,
dan NTT
"Saya melihat ini angka-angka, hati-hati. Ini 5
provinsi yang tinggi di 5 Agustus Kaltim kasus aktif 22.529, Sumut 21.876,
Papua 14.989, Sumbar 14.496, Riau 13.958, itu hari Kamis. Hati hati, hari Jumat
kemarin, Sumut naik menjadi 22.892, Riau 14.993, Sumbar 14.712 ini juga naik.
Yang turun saya lihat di 2 hari kemarin Kaltim dan Papua, tapi hati-hati ini selalu
naik dan turun," papar Jokowi.
"Dan yang perlu hati-hati NTT, NTT hati-hati, saya
lihat dalam seminggu kemarin tanggal 1 Agustus masih 886 , 2 Agustus 410 kasus
baru, 3 Agustus 608 kasus baru, tanggal 4 Agustus 530, tetapi lihat di tanggal
6 kemarin 3.598. Angka-angka seperti ini harus direspons secara cepat,"
tegas Jokowi.
Jokowi pun meminta agar mobilitas warga diawasi. Jokowi
mengatakan mobilitas manusia harus direm paling tidak 2 minggu. Kemudian,
Jokowi meminta Panglima TNI menjalankan testing dan tracing secara cepat.
"Segera ditemukan siapa orang-orang yang memiliki kasus
positif, segera temukan, merespons secara cepat. Kalau ndak orang yang punya
kasus positif sudah menyebar ke mana-mana, segera temukan," perintah
Jokowi.
Jokowi juga menginstruksikan agar orang-orang yang positif
COVID segera dibawa ke isolasi terpusat. Jokowi juga meminta gubernur
bupati/wali kota menyediakan isolasi terpusat di kota masing-masing.
"Ini tugas gubernur, bupati, wali kota untuk menyiapkan
isolasi terpusat di kota masing-masing, bisa jumlahnya 1, bisa 2, bisa 10, bisa
memakai sekolah. Saya lihat di beberapa provinsi di Jawa memakai sekolah,
memakai balai, memakai gedung-gedung olahraga, diberi tempat tidur yang nyaman,
bawa mereka ke sana," ujarnya.
Kasus Harian
Kasus harian COVID-19 dalam sepekan terakhir relatif
fluktiatif. Rata-rata tambahan kasus berada di atas angka 30 ribuan.
Kasus tambahan harian
8 Agustus 26.415
7 Agustus 31.753
6 Agustus 39.532
5 Agustus 35.764
4 Agustus 35.867
3 Agustus 33.900
Evaluasi Hati-hati
Menjelang berakhirnya masa perpanjangan PPKM level 4,
pemerintah mengevaluasi sejumlah aspek mulai dari laju penularan COVID-19
hingga kondisi masyarakat.
"Evaluasi-evaluasi masih dilakukan sesuai dengan
standar WHO yaitu berupa Indikator; laju penularan (kasus konfirmasi, perawatan
di RS, kematian); Indikator respons kesehatan (testing-positivity rate,
tracing-kontak erat pada kasus konfirmasi, dan treatment-BOR). Di samping itu,
ada indikator ketiga, yaitu kondisi sosio-ekonomi masyarakat," kata juru
bicara Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, lewat pesan singkat
kepada detikcom, Minggu (8/8).
Jodi menjelaskan, kasus COVID-19 kini mulai turun di
sejumlah daerah di Jawa-Bali. Dia berharap kondisi ini terus terjaga.
"Memang tren angka kasus di Jawa Bali terus menunjukkan
penurunan. Jumlah tes meningkat dan positivity rate menurun, menunjukkan
peningkatan testing dan tracing sudah terjadi. Harapannya momentum tetap
dipertahankan dan untuk minggu depan rasio tracing bisa di angka 1:8 atau 1:10.
Kami berharap semua pihak tetap mengampanyekan penggunaan masker yang baik dan
konsisten untuk mencegah penularan COVID-19," ujar Jodi.
Kendati demikian, kini lonjakan kasus COVID-19 terjadi di
sejumlah daerah di luar Jawa-Bali. Atas hal itu, pemerintah akan lebih
hati-hati dalam melakukan penyesuaian.
"Walaupun kondisi COVID-19 di Jawa Bali sudah cukup
terkendali, namun luar Jawa Bali mengalami peningkatan. Untuk itu Pemerintah
akan hati-hati dalam melakukan penyesuaian terhadap masing-masing sektor,"
ujar Jodi. [dhn]