WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menetapkan Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS berstatus nonaktif selama tiga bulan usai 'kabur' umrah saat rakyatnya dikepung bencana banjir dan longsor.
Mirwan MS akan menjalani magang selama tiga bulan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca Juga:
Biang Kerok Pemda Menumpuk Uang di Bank, Purbaya Ungkap Karena Takut
Tito mengaku akan meminta Mirwan yang merupakan politikus Partai Gerindra itu secara berkala hadir ke Kemendagri untuk menjalani program pembinaan.
Tito mengaku ikut menghubungi Mirwan menanyakan keputusannya itu. Menurutnya, Mirwan mengaku memiliki janji alias nazar yang harus dipenuhi.
Tito pun menyayangkan sikap Marwan yang tetap ke luar negeri meski tak mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi Aceh dan Kemendagri.
Baca Juga:
Soal Duit Pemda Nganggur di Bank Rp203 Triliun, Ini Minta Penjelasan Tito ke Presiden
"Yang bersangkutan saya tanya, dinyatakan sudah punya nazar, saya enggak tahu nazar apa dan kemudian melaksanakan ibadah umrah," ucap dia, kata Tito dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (9/12/2025) melnasir CNN Indonesia.
Mendagri Tito mengatakan pemberhentian Mirwan itu telah sesuai dengan aturan dalam UU 23/2014 tentang Pemda.
Tito pun menunjuk Wabup Aceh Selatan Baital Mukadis menjadi Plt. Bupati Aceh Selatan selama Mirwan diberhentikan sementara selama tiga bulan.
Mirwan MS mengklaim menerima dengan lapang dada keputusan sanksi tersebut.
Mirwan mengatakan keputusan tersebut menjadi pelajaran penting baginya untuk meningkatkan profesionalisme, serta memperkuat kualitas pelayanan publik ke depan.
"Kita berharap keadaan segera kembali kondusif agar pelayanan kepada masyarakat, penanganan bencana, dan agenda pembangunan daerah dapat terus berjalan tanpa hambatan," ungkap Mirwan dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025) malam.
Mirwan juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Aceh dan Aceh Selatan, atas kegaduhan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Ia mengajak seluruh masyarakat, tokoh agama dan pemuda untuk menjaga suasana damai serta bersama-sama mendukung percepatan penanganan bencana di Aceh Selatan maupun wilayah Aceh lainnya.
"Ajakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya menempatkan kepentingan daerah di atas segalanya," katanya.
Mirwan menjadi sorotan karena pergi umrah di tengah kondisi bencana di wilayahnya. Tingkah Mirwan ini juga tak lepas dari sorotan Presiden RI Prabowo Subianto. Prabowo sempat meminta Mendagri Tito untuk mencopot Mirwan yang dinilai lari dari masalah bencana.
[Redaktur: Alpredo Gultom]