Ia menyebut, varian Delta AY.4.2 ini lebih ganas daripada varian sebelumnya.
Varian Delta AY.4.2 inilah yang menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus harian di beberapa negara di Eropa, khususnya di Inggris.
Baca Juga:
Bahas Pajak Hiburan 40 Persen, Luhut Rapat Bareng Hotman Paris hingga Inul
Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) telah mengumumkan penemuan dua kasus pertama Covid-19 subvarian Delta AY.4.2 di Malaysia.
Kasus ini berupa kasus impor dari mahasiswa yang baru pulang dari Inggris.
Lembaga Keselamatan Kesehatan Inggris pada 20 Oktober 2021 telah menetapkan AY.4.2 sebagai varian di bawah penyelidikan(VUI).
Baca Juga:
Luhut Kembali Gantikan Erick Thohir sebagai Menko Marves
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memastikan, varian Delta AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia hingga saat ini.
“Kami melaporkan mengenai progress deteksi disampaikan oleh Pak Menko tadi, AY.4.2 sudah sampai di Malaysia, tapi belum atau tidak terdeteksi di Indonesia sampai sekarang,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers usai ratas evaluasi PPKM, Senin (8/11).
Ia mengatakan, pemerintah melakukan genome sequencing antara 1.500-1.800 tes per bulannya. Dari pemeriksaan tersebut, belum ditemukan adanya varian baru Covid-19 ini.