Dalam acara “Penyerahan Rekor MURI dan Closing Ceremony Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022” di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022), Luhut mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Tesla.
"Tesla bilang, dia mau bikin deal sama kita," ujarnya.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
Merespons keinginan itu, Luhut mengatakan, dua tahun yang lalu, manajemen Tesla sudah menghubungi dan mengutarakan niat yang sama.
"Semua mau mendikte. Saya bilang, 'Hey you cannot do this'. Saya bilang sama dia, 'Today is different'. Kita harus sama. Saya bilang, kamu nggak bisa begitu lagi. 'This country is not banana republic. This country is a great country'," kata Luhut.
Lebih lanjut, dia mengaku mempersilakan Tesla untuk berinvestasi dalam produksi baterai lithium di Tanah Air.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
Namun, Luhut juga bilang kalau Indonesia sudah ada kesepakatan dengan perusahaan China CATL (Contemporary Amperex Technology Co Limited) dan perusahaan Korea Selatan, LG.
"Dua-dua ini sekarang meng-cover hampir 55% baterai lithium dunia. Dan, Indonesia tahun 2024 akan produksi lithium baterai, 2025-2026 kita mungkin kalau tidak nomor satu, ya nomor dua, produksi baterai lithium," ujar Luhut.
"Saya bilang, fine. Tapi saya nggak mau kalau kau datang deal, jangan kau yang bikin syarat ke kami. Saya yang bikin syarat ke kamu, karena itu yang saya lakukan kepada Tiongkok. Tidak pernah Tiongkok kasih syarat sama saya. Saya kasih syarat, kau mau nggak, kalau kita harus B to B, kau harus techonology transfer, harus first class technology, harus yang ramah lingkungan. Dia bilang sama aku, oke deal. Itu kita lakukan," kata Luhut.