Dalam paparannya, ia mengusulkan empat direktorat yang dapat menjadi kerangka kerja kelembagaan, yaitu:
a. Direktorat Sarana dan Prasarana Pesantren,
b. Direktorat Kurikulum dan Vokasi Pesantren,
c. Direktorat Kemandirian dan Kewirausahaan Pesantren, serta
d. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Kemitraan Pesantren.
Baca Juga:
5.728 Peserta Meriahkan Gerak Jalan Santai Harmoni HAB ke-80 Kemenag Sumedang
Menko PMK juga menekankan pentingnya menempatkan sumber daya manusia yang tidak hanya memahami tradisi pesantren, tetapi juga memiliki kompetensi teknokratis.
SDM Ditjen Pesantren diharapkan mampu menjembatani nilai keilmuan klasik dengan perkembangan teknologi, ekonomi, dan kebutuhan dunia modern.
Ia menyebut bahwa lembaga ini memerlukan SDM “yang berjiwa santri sekaligus berotak teknokrat” agar bisa menjadi garda depan transformasi pesantren.
Baca Juga:
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar Sambut Kedatangan Irjen Kemenag RI, Khairunnas: Siap Serahkan Bantuan Bencana Kemenag RI Peduli
Sebagai tahap awal, Pratikno mengusulkan empat program strategis yang dapat dijalankan Ditjen Pesantren, yaitu:
- Program Pesantren Sehat dan Aman, dengan fokus pada audit dan revitalisasi bangunan, peningkatan fasilitas sanitasi, serta layanan kesehatan bagi santri.
- Program Santri Kompeten, yang menekankan penguatan kurikulum vokasi, pelatihan kewirausahaan, dan peningkatan kesiapan kerja.