Sejumlah pihak terlibat dalam transaksi tersebut, di antaranya adalah oknum aparat, ibu rumah tangga, hingga pelajar.
"Enggak, enggak, [alirannya ke] semua masyarakat. Ada semua. Oknum, ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, orang swasta, PNS," kata dia, usai rapat rapat dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Baca Juga:
CEO Apple dan Microsoft Bertandang ke RI, Ini Tujuannya
Terkait data ini, Kepala Divisi Humas Polri saat itu, Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan Bareskrim Polri telah berkoordinasi dengan pihak PPATK.
Ia menuturkan pihaknya juga telah menyiapkan mekanisme tertentu untuk menindaklanjuti temuan itu.
Belakangan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi tak ragu menindak tegas praktik judi online.
Baca Juga:
Kasus BTS 4G, Yusrizki Muliawan Divonis 2 Tahun Penjara Kejagung Banding
"Yang jelas untuk situs (judi online) itu tombolnya ada di Kominfo. Tugas kami dari Polri bekerja sama, begitu ada (judi online)infokan ke kita, kita pukul," cetus Listyo, usai Apel Gelar Pasukan Pengamanan KTT ASEAN ke-43 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/9).
"Saya kira masalah judi kita tidak pernah ragu," ungkap dia.
Budi Arie sempat menyebut Indonesia sudah masuk darurat judi online. Mabes Polri di sisi lain mengungkap terdapat total 866 tersangka pelaku judi online yang telah ditangkap sepanjang tahun 2022 hingga 30 Agustus 2023.