WahanaNews.co | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pentingnya digitalisasi dalam meningkatkan usaha para santri maupun UMKM.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Fadhlul Fadhlan di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Starlux Airlines Hadirkan Penerbangan Langsung Taipei-Jakarta
"Salah satu program akan kami hadirkan di Pondok pesantren ini untuk membawa digitalisasi, agar para UMKM dan para ibu-ibu ini bisa juga masuk ke dalam ekosistem digital," ungkap Sandiaga Uno di Ponpes Fadhlul Fadhlan pada Sabtu (28/1/2023).
Di samping itu, dia berharap pondok pesantren tak hanya menjadi sumber gerakan-gerakan Islam yang rahmatan lil alamin, namun juga dapat menciptakan santri-santri enterpreneur pencipta lapangan kerja.
"Pondok pesantren ini Insya Allah menjadi suatu inspirasi, tak hanya gerakan-gerakan Islam yang rahmatan lil alamin dan mudah-mudahan bisa menciptakan santri-santri yang justru menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja," ujarnya.
Baca Juga:
Sandiaga Perkuat Ekosistem Ekraf di Kabupaten Bangli Melalui Workshop KaTa Kreatif
Program Santridigitalpreneur diungkapkan Sandiaga Uno merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka pemulihan ekonomi.
Kehadirannya di Ponpes Fadhlul Fadhlan pun diakuinya sejurus dengan instruksi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjaring aspirasi, memberikan solusi dan motivasi atas masalah yang tengah dihadapi masyarakat.
"Kehadiran (saya) di sini ini untuk menangkap aspirasi, memberikan motivasi, menghadirkan solusi dan tadi yang disampaikan oleh ibu-ibu, dan juga pak kiyai, saya akan tampung dan saya akan sampaikan kepada pimpinan-pimpinan, karena urusan Capres-Cawapres itu ranahnya pimpinan partai politik nanti yang akan menentukan," ungkap Sandiaga Uno.
Dirinya selaku kader Partai Gerindra, akan terus bergerak, berkomunikasi dan memperluas silaturahim agar ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam), ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan bangsa), dan ukhuwah Basyariyah atau Insaniyah (persaudaraan umat manusia) terus terjaga.
"Karena kontestasi demokrasi ini seharusnya membawa kegembiraan, penuh dengan suka cita, namanya aja pesta demokrasi, mudah-mudahan ini bisa terus kita rajut dalam tenun kebangsaan," jelasnya. [sdy]