WahanaNews.co | Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengucap syukur atas keberhasilan panen jagung di lokasi Food Estate Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Menurut Mentan, panen jagung ini membuktikan bahwa teknologi pertanian yang diterapkan telah tepat dan sesuai dengan harapan.
Baca Juga:
Tegas! Mentan Amran Copot Jabatan Pegawai Kementan karena Korupsi
“Dari awal kami sampaikan saat baru dilantik menjadi menteri kembali, bahwa kita pasti mampu menggarap lahan food estate tersebut. Kami tidak ragu karena teknologi pertanian kita sudah demikian maju. Kami harapkan segera dapat diikuti panen-panen selanjutnya,” kata Mentan Amran.
Mentan melanjutkan, lahan food estate Gunung Mas sangat potensial dan pemerintah pasti mampu melakukan upaya transformasi teknologi di lokasi ini.
Berdasarkan hasil ubinan panen jagung ini juga telah mencapai hasil 6,5 ton per hektar.
Baca Juga:
Mentan Amran Ajak Petani Bone Revolusi Pertanian
“Untuk sebuah lahan bukaan baru, lahan ini sudah mampu memberikan produksi yang baik. Kuncinya adalah penggunaan benih yang unggul, irigasi dan pemupukan yang optimal. Kita lihat hasilnya saat ini,” jelasnya.
Sebagai informasi, Kementan bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melakukan penanaman jagung di lokasi food estate Gunung Mas seluas 10 hektar, di samping tanaman singkong yang lebih dulu ditanam kemenhan.
Mentan Andi Amran menyebutkan hasil dari berbagai program Food Estate yang sedang dikerjakan di beberapa daerah telah berjalan baik dan sesuai target.
“Food estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 600 hektar lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” ungkap Mentan.
Saat ini Food Estate di Indonesia yang dikerjakan pemerintah berada di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektar.
Untuk Food Estate Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektar telah berhasil panen komoditas hortikultura, dan Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktifitas 5 ton/ha.
Begitu pula di Sumba Tengah NTT dan kabupaten Keerom Papua yang telah mampu panen raya jagung seluas 500 hektar.
[Redaktur: Zahara Sitio]