WahanaNews.co | Ketangguhan dan persatuan adalah kekuatan untuk melakukan pembangunan peradaban yang unggul sebagai eksistensi bangsa Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa bersatu padu adalah harga mati untuk membangun pertanian nasional yang tangguh.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Sumpah Pemuda, harus dimaknai oleh generasi hari ini untuk menginternalisasi bagaimana para founding fathers telah membangun persatuan yang kokoh. "Mereka begitu hebat. Mampu melebur dalam keragaman suku, budaya dan agama demi satu tujuan besar bagaimana bangsa Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain," kata Mentan saat memimpin upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di lapangan kantor pusat Kementerian Pertanian, Jumat, 28 Oktober 2022.
Saat ini, salah satu tujuan besar persatuan yakni menyediakan kebutuham pangan bagi 270 juta lebih penduduk Indonesia. Oleh karena itu, Mentan melanjutkan, kiprah para pendahulu itu bisa dilakukan oleh generasi sekarang, utamanya stakeholders pertanian dengan terus berupaya memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pangan pokok.
"Perjuangan itu tidak selalu mengangkat senjata. Kita berada di lapangan, di sawah-sawah, di kebun, itu nilainya sama saja dengan perjuangan yang telah dilakukan para pejuang kemerdekaan. Maka, hargailah para petani," kata Mentan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2022 adalah “Bersatu Bangun Bangsa”. Tema ini menjadi pengejawantahan nilai agung Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian dan yang akan datang. Pemuda Indonesia telah menunjukan banyak capaian prestasi di berbagai bidang yang membanggakan termasuk bidang pertanian.
Sebagai informasi, untuk memastikan keberlanjutan pertanian, Kementan menggulirkan program regenerasi petani untuk melahirkan sumber daya manusia pertanian yang cakap dan terampil, mampu menghadapi setiap dinamika sehingga sektor pertanian tetap bisa diandalkan menjadi tulang pungung eknomi nasional.
“Menyediakan dan memberikan makan adalah prestasi. Dan hari ini Kementan menyatakan tekad untuk terus ada bersama petani apa pun tantangannya. Negara ke-4 terbesar di dunia ini sudah teruji ketangguhan pertaniannya. Ketika negara-negara lain mengalami distorsi, Alhamdulillah, pangan kita cukup bahkan mampu swasembada,” kata dia. [tum]