WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan bahwa pemerintah mendorong swasembada energi dengan mengoptimalkan potensi yang ada di setiap daerah, baik dari sumber energi fosil maupun nabati.
Bahlil menyatakan bahwa secara bertahap Indonesia mulai mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), dan bahkan tahun depan ditargetkan tidak lagi mengimpor solar, menggantinya dengan biodiesel 50 persen (B50).
Baca Juga:
Menteri ESDM Bahlil Akan Evaluasi Total Pengelolaan Tambang Wilayah Bencana Sumatera
"Swasembada energi yang dimaksud Presiden adalah kita harus memaksimalkan. mengoptimalkan seluruh potensi-potensi yang ada di negara kita. Ada fosil, ada nabati," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Ia menjelaskan kebijakan penggunaan B50 yang sedang dijalankan oleh pemerintah berbahan baku dari kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
Dengan didorongnya penggunaan B50, maka kebutuhan akan bahan baku tersebut pun semakin tinggi.
Baca Juga:
Bencana Tapteng-Sibolga: Persoalan Listrik, BBM, Hingga Elpiji Tuntas Pekan Ini
Selain itu, pemerintah juga memiliki program mandatori bioetanol yang bertujuan untuk mengurangi impor bensin yang cukup tinggi.
Energi bioetanol salah satunya didapatkan dari singkong, jagung, dan tebu. Pemerintah pun mendorong agar daerah-daerah yang memiliki potensi untuk memproduksi etanol dapat mulai mempersiapkan diri.
"Saya pikir Papua salah satu wilayah yang bisa dijadikan sebagai bagian dari produksi bahan baku etanol," ujarnya.