WahanaNews.co | Menteri Transportasi Singapura telah ditangkap sehubungan dengan penyelidikan kasus dugaan korupsi tingkat atas yang langka di negeri tersebut.
Kasus ini juga menjerat seorang miliarder perhotelan.
Baca Juga:
Raffi Ahmad Jadi Waketum Kadin Versi Anindya Bakrie, Jadi Sorotan Media Asing
Menteri Perhubungan S. Iswaran "ditangkap pada 11 Juli 2023" dan "kemudian dibebaskan dengan jaminan", kata Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) dalam pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/7/2023). Ini pertama kalinya badan antikorupsi Singapura membenarkan penangkapan tersebut.
Sebelumnya, Iswaran telah diperintahkan untuk cuti awal pekan ini oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong setelah CPIB mengatakan menteri itu "sedang membantu" penyelidikan yang sedang berlangsung.
Lee mengatakan badan antikorupsi telah meminta persetujuannya untuk penyelidikan formal yang salah satunya akan melibatkan wawancara Iswaran.
Baca Juga:
Empat Nelayan Indonesia Telah Dibebaskan Otoritas Singapura
CPIB mengatakan bahwa taipan hotel, Ong Beng Seng, salah satu orang terkaya Singapura, juga ditangkap pada hari yang sama dan dibebaskan dengan jaminan sehubungan dengan penyelidikan tersebut.
CPIB belum mengungkapkan rincian penyelidikan kasus yang menggegerkan negara-kota itu, pusat keuangan global yang terkenal sebagai salah satu negara paling tidak korup di dunia.
Di Singapura, para menteri kabinet dibayar dengan gaji yang sebanding dengan mereka yang berpenghasilan tertinggi di sektor swasta untuk mencegah korupsi.
Pendiri Singapura PM Lee Kuan Yew mengatakan hal itu membantu menarik orang-orang terbaik untuk bergabung dengan pemerintah dan mencegah korupsi.
Penghasilan PM Singapura mencapai sekitar SG$ 2,2 juta (24,7 miliar) per tahun, termasuk bonus. Angka itu mencapai empat kali lipat dibandingkan gaji Presiden Amerika Serikat (AS).
Jajaran menteri di Singapura, menurut Divisi Layanan Publik Pemerintah, mendapatkan gaji sekitar SG$ 935.000 (Rp 10,5 miliar) termasuk bonus variabel.
Penyelidikan menteri transportasi oleh biro antikorupsi Singapura melebar setelah terungkap bahwa Ong termasuk dalam penyelidikan.
Ong adalah direktur pengelola Hotel Properties Limited (HPL), yang memiliki serangkaian hotel dan resor kelas atas di lokasi-lokasi di sekitar Asia dan Pasifik.[eta]