WahanaNews.co | Tapak tilas Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno, di Desa/Kecamatan Jatibarang, Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat, terbengkalai di
momen
Hari Pahlawan, Selasa (10/11/2020) ini.
Tapak tilas itu berupa patok yang terbuat dari kayu jati.
Lokasinya tepat berada di sebuah taman dekat Stasiun Jatibarang.
Baca Juga:
Viral Kades Nyawer di Klub Malam, Dana Desa Rp130 Juta Terancam Ditahan
Salah seorang warga setempat, Kuntarso (60), mengatakan, patok yang dikenal dengan sebutan Patok
Soekarno ini memang sudah lama terbengkalai.
Termasuk pada momen Hari Pahlawan sekarang, tak
ada satu pun yang datang untuk sekadar mengenang peristiwa saat Sang Proklamator datang pertama
kali ke Kabupaten Indramayu.
"Selama ini emang tidak pernah dirawat. Sekarang di Hari
Pahlawan juga tidak ada yang datang ke sini," ujarnya kepada wartawan.
Baca Juga:
Tewas Saat Sembelih Sapi Kurban, Detik-detik Terakhir H. Cholid Bikin Merinding
Kuntarso,
yang ditemui tengah duduk bersantai di warung-warung dekat lokasi, mengakui
Patok Soekarno seperti terlupakan.
Walau memiliki nilai perjuangan besar bagi masyarakat Indramayu saat masa pra-kemerdekaan dahulu. Namun,
hanya segelintir orang yang mengetahui keberadaan patok tersebut.
Penyebab utamanya karena kondisi patok yang tidak terawat.
Penanda bahwa patok itu adalah tapak sejarah Ir Soekarno pun tidak terlihat di
lokasi.
"Menyayangkan juga, ini kan termasuk peninggalan Pak
Soekarno, bahwa dia dulu pernah ke sini," ujar dia.
Ia berharap kepada pemerintah untuk bisa merawat patok tersebut.
Minimalnya, dengan merenovasi lokasi patok agar masyarakat bisa tahu bahwa itu
adalah benda yang memiliki nilai sejarah.
Hal ini pun sekaligus merupakan upaya dalam menghargai jasa
pahlawan, khususnya Ir Soekarno yang merupakan presiden pertama Indonesia.
"Bagusnya memang dilestarikan, dibenahi karena ini adalah
jejak presiden kita Soekarno. Ibaratnya menghargai jasa pahlawan,"
ucapnya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Jamal (32). Ia sangat
menyayangkan, di lokasi setempat selain ditemukan sampah dan ditumbuhi rumput
liar, juga ditemukan botol-botol bekas minuman keras.
Tempat yang seharusnya dihargai, dinilai Jamal menjadi tercoreng
dengan adanya botol-botol tersebut.
Pantauan wartawan, ada puluhan
botol bekas yang disembunyikan pada sebuah gerobak yang berada di lokasi patok
tersebut tertanam.
"Kalau malam suka ada saja yang minum-minum di sini apalagi
kalau malam Minggu. Ya sangat disayangkan sekali padahal ini tempat
sejarah," ujar dia.
Diketahui,
Patok Soekarno ini menjadi tapak tilas Ir Soekarno saat berkunjung ke Kabupaten Indramayu.
Saat itu, Ir Soekarno datang dengan menggunakan kereta api ke
Stasiun Jatibarang.
Di sana ia berpidato mengobarkan semangat para Tentara Pembela
Tanah Air (PETA) untuk berjuang merebut kemerdekaan dari para penjajah.
Hal itu juga dibuktikan dengan adanya markas dari Tentara PETA
di sekitaran lokasi. Tepatnya berada di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang.
Kini markas tersebut sudah hilang dan tidak diketahui secara
pasti dimana titik lokasi markas itu pernah berdiri. Namun, nama PETA tetap
digunakan untuk menamai blok di desa setempat.
"Makanya di Desa Bulak itu ada yang namanya Blok PETA. Itu
karena dulunya adalah Markas Tentara PETA," Dedy S Musashi. [dhn]