WahanaNews.co | Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Agustyati mengungkapkan wajar jika publik berasumsi bahwa pemilihan anggota KPU dan Bawaslu di DPR adalah formalitas semata.
Pasalnya, daftar nama yang terpilih sudah beredar beberapa hari sebelumnya lewat pesan singkat berantai.
Baca Juga:
Sisa Dana Hibah Pilkada 2024, KPU Taput Serahkan Rp6,266 Miliar ke Pemkab
"Nama paket yang beredar itu namanya sudah ada bahkan beredar sebelum fit proper test, sehingga ada anggapan fit proper test kemarin hanya formalitas saja," kata Khoirunnisa, Kamis (17/2).
Tujuh orang Komisioner KPU periode 2022-2027 yang dipilih DPR adalah Betty Epsilon Idroos, Hasyim Asy'ari, Mochammad Afifudin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, dan August Mellaz.
Sementara itu, 5 orang Komisioner Bawaslu periode 2022-2027 adalah Lolly Suhenty, Puadi, Rahmat Bagja, Totok Hariyono, dan Herwyn Jefler Hielsa Malonda.
Baca Juga:
KPU Sulawesi Utara Evaluasi Pertanggungjawaban Keuangan Dana Hibah Pemilihan Serentak 2024
Semua nama itu sudah beredar lewat pesan singkat berantai sejak beberapa hari sebelum DPR melakukan pemilihan pada Rabu kemarin (16/2).
Komisi II DPR sempat menyebut informasi itu hoaks. Namun nyatanya mereka yang dipilih sebagai anggota KPU dan Bawaslu sama dengan daftar nama yang beredar sebelumnya.
Minim Perempuan
Khoirunnisa juga menyayangkan daftar komisioner KPU yang dipilih DPR karena hanya ada 1 perempuan Padahal, kata dia, keterpilihan minimal 30 persen perempuan di tubuh KPU dan Bawaslu selalu disuarakan selama ini.
Selain itu, anggota Komisi II pun dalam beberapa pernyataannya menyatakan mendukung hal ini. Akan tetapi, jumlah perempuan yang dipilih tetap minim.
"Tetapi ternyata hanya ada satu. Berikutnya, anggota KPU dan Bawaslu yang terpilih ini diharapkan langsung bisa bekerja cepat untuk mempersiapkan penyelenggaraan Pemilu 2024," katanya. [qnt]