WahanaNews.co | Sebutan ‘Nasdrun’ ramai di media sosial yang dikaitkan dengan Partai NasDem.
Sebutan itu ramai muncul tak lama usai NasDem mengumumkan bakal mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
Di media sosial Twitter, Minggu (9/10/2020), narasi cuitan berisi sebutan 'Nasdrun' dikaitkan dengan keputusan NasDem yang mengusung Anies di 2024.
Beberapa cuitan lainnya mengubah logo NasDem.
Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali menganggap sebutan itu muncul dari orang-orang di seberang yang tidak suka kepada NasDem dan Anies.
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
Ali tak memusingkan munculnya sebutan Nasdrun yang ramai di media sosial.
"Partai baru, baru mendaftar kali. NasDem kan namanya Nasional Demokrat, kok Nasdrun itu. Nggak kenal saya. Itu partai baru itu. (Soal Nasdrun dikaitkan dengan logo NasDem) Ya itu mungkin dianggap NasDem mau berkoalisi dengan Nasdrun," kata Ali, Minggu (9/10/2022).
Ali mengatakan pihaknya tak mengenal istilah 'kadrun' di perpolitikan nasional.
Ali mengatakan NasDem fokus mengusung politik cerdas guna menguatkan demokrasi.
"Kita nggak pernah mengenal kadrun dalam perpolitikan kita itu. Itukan hanya istilah yang dilekatkan ke orang. Apa bedanya dulu ada kampret, cebong. Ya politik ini jangan membuat kita terlalu sensitif. Bagi NasDem begini, NasDem mengusung politik kecerdasan yang dengan tujuan kita menguatkan demokrasi. Kalau kita masuk di ruang-ruang itu ya kita pada akhirnya tidak menjadi bagian dari orang yang akan berkontribusi menguatkan demokrasi kita, sehingga menurut saya ya nggak perlu kita tanggapi. NasDem nggak pernah sensitif ke hal-hal yang seperti itu," ujarnya.
Ali menilai sebutan itu merupakan bentuk personifikasi atas keputusan NasDem yang mengusung Anies.
Menurutnya, hal ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak senang atas keputusan NasDem itu.
"Kalau kemudian kita mencalonkan Anies terus dipersonifikasi kita sebagai kadrun kek, cebong kek, kampret kek, itu yang dasarnya orang tidak senang ya tidak senang aja kan. Jadi bagi saya sebagai wakil ketua umum partai menganggap bahwa yang mereka sebut Nasdrun itu bukan NasDem karena nama partai kami NasDem bukan Nasdrun. Yang pasti NasDem tidak pernah berencana koalisi dengan Nasdrun," katanya.
Eks Ketua Fraksi NasDem DPR ini lantas mengaku tak memusingkan munculnya sebutan tersebut.
Dia ogah 'menari di atas panggung orang lain'.
"Bukan serangan, lucu-lucuan aja itu. Ngapain saya memusingkan hal itu. Kalau kita memusingkan itu kita menari di atas panggung orang itu," kata dia.
NasDem Usung Anies Capres 2024
Partai NasDem telah resmi mengumumkan calon presidennya yang akan diusung di 2024.
NasDem memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan maju jadi capres untuk Pemilu 2024.
Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10) lalu. Anies hadir dalam deklarasi capres NasDem itu.
Surya Paloh meyakini anak-anak bangsa saat ini baik.
NasDem, katanya, memilih yang terbaik oleh karena itu dia memutuskan sosok Anies Baswedan yang dipilih.
"Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan," kata Paloh.
"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best?" imbuh Paloh. [rin]