Terkadang warga sendiri yang turun tangan. Sebuah studi tahun 2021 mendokumentasikan bagaimana warga Jakarta, Manila, dan Ho Chi Minh mengambil langkah sendiri.
Misalnya dengan meninggikan lantai rumah, memindahkan peralatan rumah tangga, atau di Manila, membangun jembatan darurat antara rumah-rumah di kawasan rawa.
Baca Juga:
Bukan Awan Biasa, BMKG Klarifikasi Fenomena Langit Jakarta yang Memukau
Alat lainnya yang berguna seperti tangki atenuasi: tangki besar di bawah tanah untuk melepaskan air hujan dengan kecepatan yang terkendali dan lambat.
Martin Lambley, seorang ahli drainase di perusahaan manufaktur pipa Wavin, mengatakan bahwa tangki redaman harus dikombinasikan dengan elemen alami seperti kolam, sumur resapan, dan sengkedan.
"Tantangan yang kita hadapi saat ini berbeda jauh dengan bagaimana saluran pembuangan perkotaan dan sistem drainase pertama kali diterapkan, kata dia.
Baca Juga:
Januari 2025 RDF Rorotan Segera Beroperasi, 2500 Ton/Hari Sampah Jakarta Bakal Diolah jadi Sumber PAD
Kita mungkin bisa menemukan solusi yang lebih inovatif ketika air naik.
Pada 2019, PBB menggelar diskusi tentang kota-kota terapung, yang strukturnya mungkin berbentuk seperti ponton.
Pada akhirnya, menghentikan perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dapat mencegah atau menunda setidaknya sebagian pencairan es di kutub, yang akan memperlambat kenaikan permukaan laut.