WahanaNews.co | Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal calon presiden Ganjar Pranowo ingin mengurangi penggunaan batu bara agar emisi gas buang tak semakin parah di Indonesia.
Hal ini dia sampaikan ketika merespons pertanyaan Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan terkait upaya Ganjar untuk menghadapi perubahan iklim dalam diskusi panel Rakernas APEKSI tahun 2023 di Makassar, Kamis (13/07/23).
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Sekjen PBB António Guterres Bahas Sejumlah Isu Strategis dalam Pertemuan Bilateral di Brasil
"Maka kenapa saya contohkan Wadas? Itu bukan cuma untuk pengairan dan pengendalian banjir, buat energi. Ini contoh. Dari pada kita, maaf batubara kita banyak. Banyak orang kaya karena batu bara. Tapi kalau itu tak digeser segera, maka kita akan alami kerusakan yang parah. Emisi gas buangnya pasti akan bahaya," kata Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar mengucapkan terima kasih kepada para wali kota yang selama ini mengeluarkan kebijakan menghentikan pengambilan air tanah. Ia mengaku sempat bertengkar dengan pemerintah pusat ketika menghadapi persoalan ini di Semarang, Jawa Tengah.
"Untuk apa? Jangan izinkan. Maka tata ruang musuhnya tata uang, alasannya investasi atau disuap. Maaf saya bicara terbuka," kata dia.
Baca Juga:
RI-Selandia Baru Tegaskan Komitmen untuk Tingkatkan Kerja Sama Kedua Negara
Ganjar mengatakan ada dua upaya yang bisa dilakukan Indonesia untuk menekan perubahan iklim global, yakni negosiasi internasional dan membuat kebijakan dalam negeri yang efektif.
Ganjar menyinggung Indonesia harus berkontribusi dalam menekan perubahan iklim global di dunia internasional. Ia menyinggung di kawasan ASEAN Indonesia bisa terus menyuarakan soal carbon trade atau perdagangan karbon.
"Carbon trading ini bisa kita jadikan, sehingga barat bisa hormati kita. Dan kemudian tak menunjuk kita selalu salah, tidak," kata dia.[eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.