Ia menyelesaikan studi teologinya di Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di Roma. Setelah ditahbiskan sebagai imam pada 2 Februari 1991, Mgr. Paskalis mengabdikan dirinya dalam berbagai pelayanan pastoral di sejumlah wilayah di Indonesia.
Pada 2014, Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Uskup Bogor, sebuah wilayah yang memiliki dinamika sosial dan keagamaan yang kompleks.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
Salah satu alasan utama Paus Fransiskus mengangkat Mgr. Paskalis sebagai kardinal adalah visi pastoralnya yang sejalan dengan nilai-nilai kepemimpinan Paus. Mgr. Paskalis dikenal sebagai pemimpin yang sederhana, berfokus pada perdamaian, keadilan sosial, serta mendukung hubungan baik antaragama.
Dalam pelayanannya sebagai Uskup Bogor, ia sering terlibat dalam dialog lintas agama, berusaha membangun jembatan antara berbagai kelompok di tengah perbedaan.
Selain itu, dedikasi Mgr. Paskalis terhadap masalah-masalah lingkungan juga menjadi alasan kuat di balik pengangkatannya.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
Sebagai seorang Fransiskan, ia memegang teguh prinsip penghormatan terhadap alam sebagai bagian dari ciptaan Tuhan, sejalan dengan ensiklik Paus Fransiskus, Laudato Si, yang menekankan pentingnya merawat bumi dan lingkungan.
Penunjukan ini juga mencerminkan perhatian Paus terhadap Gereja di Indonesia, yang terus berkembang dan memiliki peran penting dalam dinamika sosial dan keagamaan di Asia.
Mgr. Paskalis, dengan karakter sederhana dan semangatnya dalam memperjuangkan keadilan sosial, diharapkan dapat membawa semangat baru dalam kepemimpinannya sebagai kardinal.