Di sisi lain, Pengasuh Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Malang, Jawa Timur itu, mengajak semua pihak untuk muhasabah mengapa pertandingan sepakbola yang seharusnya menyenangkan justru menjadi mengerikan
Ia mengatakan, masyarakat pencinta sepak bola juga perlu berfikir lebih rasional.
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
"Fanatisme berlebihan dari masyarakat terhadap klub sepak bola harus dihentikan. Apakah masih perlu sampai mengorbankan nyawa?" kata dia.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka mendalam atas tragedi pilu yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang dan mendorong semua pihak yang terlibat menginvestigasi kasus tersebut secara objektif.
"Kami menyesalkan peristiwa tragis tersebut, lebih-lebih menyangkut nyawa manusia yang besar jumlahnya, padahal satu jiwa saja sangat berharga yang harus dijaga," ujar Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.