WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, mendorong penguatan program Desa Berketahanan Iklim sebagai bagian dari strategi nasional menghadapi krisis iklim.
Ia mengungkapkan bahwa kementeriannya tengah merancang program terintegrasi guna memperkuat ketangguhan desa dalam menghadapi risiko perubahan iklim yang semakin nyata.
Baca Juga:
Mendes PDT Dorong Desa Tangguh Pangan Hadapi Perubahan Iklim
Dalam keterangannya pada Minggu (29/6/2025), Yandri menyampaikan bahwa peluncuran Indeks Risiko Iklim Desa (IRID) telah dilakukan di Situ Cipule, Karawang.
Langkah tersebut menjadi komitmen awal untuk menjadikan desa sebagai aktor utama dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
"Kita ingin desa menjadi garda terdepan menghadapi dampak perubahan iklim. Untuk itu, kapasitas desa diperkuat untuk mengelola risiko iklim secara mandiri dan berkelanjutan," ujar Yandri.
Baca Juga:
Mendes Yandri Gandeng KPK Untuk Pelototi Kebocoran Dana Desa
Ia menjelaskan bahwa IRID merupakan pintu masuk bagi berbagai inisiatif berkelanjutan lainnya, seperti Desa Bebas Sampah, Desa Tangguh Iklim, dan pengembangan ekonomi hijau di wilayah pedesaan.
Yandri menekankan bahwa indeks ini bukan sekadar berbicara soal cuaca, tetapi tentang arah pembangunan bangsa.
"Kalau kita tidak bisa panen karena gagal iklim, lalu negara ini mau makan apa. Ketahanan pangan adalah pondasi berdirinya bangsa," tegasnya.
Lebih lanjut, Yandri menuturkan bahwa Dana Desa tahun 2025 bisa digunakan untuk mendanai berbagai upaya adaptasi maupun mitigasi perubahan iklim.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat desa untuk bersama-sama menjaga lingkungan melalui aksi nyata yang berkelanjutan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]