WahanaNews.co | Pengungsi Rohingya yang terapung di atas sebuah kapal di lautan dekat Kabupaten Bireuen, Aceh, akan ditampung oleh pemerintah, Rabu (29/12/2021).
Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut.
Baca Juga:
Lagi, Kapal Pengungsi Rohingya Mau Masuk Laut Aceh Dihalau Kapal TNI AL
Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Inspektur Jenderal Armed Wijaya mengatakan, langkah ini diambil atas nama kemanusiaan.
"Atas nama kemanusiaan, Pemerintah Indonesia akan menampung pengungsi Rohingya yang saat ini terapung-apung di atas sebuah kapal di lautan dekat Kabupaten Bireuen, Aceh. Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut," kata Armed dikutip dari keterangan pers, Kamis (30/12/2021).
Armed mengungkapkan, berdasarkan pengamatan, penumpang kapal tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
Baca Juga:
Tangis Pengungsi Rohingya Pecah Saat Diusir dari Gedung BMA Aceh
Namun, belum diketahui jumlah persis pengungsi Rohingya yang ada di atas kapal itu.
"Jumlah pasti dari pengungsi tersebut baru akan diketahui setelah pendataan lebih lanjut. Kapal pengungsi saat ini sedang berada sekitar 50 mil laut lepas Pantai Bireuen dan akan ditarik ke daratan," ujar dia.
Armed yang juga Ketua Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri Kemenko Polhukam itu mengatakan, pemerintah segera melakukan koordinasi dan penanganan pengungsi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri.
Ia mengatakan, mengingat situasi pandemi Covid-19 saat ini, para pengungsi juga akan menjalani penapisan (screening) kesehatan.
"Mengingat situasi pandemi, keseluruhan pengungsi akan menjalani screening kesehatan untuk selanjutnya akan dilakukan pendataan dan pelaksanaan protokol kesehatan bagi para pengungsi," kata dia.
Selanjutnya, Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri Kemenko Polhukam akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan pemangku kepentingan terkait lainnya agar pengungsi mendapatkan penampungan, logistik dan akses kesehatan.
Sebelumnya, sebuah kapal yang mengangkut warga etnis Rohingya dilaporkan berada di perairan Indonesia, tepatnya di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Sekretaris Panglima Laot Aceh/Lembaga Adat Nelayan Miftah Cut Adek, Selasa (28/12/2021), menuturkan, kapal Rohingya masih berada di perairan Aceh.
Kapal itu mengangkut puluhan orang yang terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan, dan anak-anak.
"Kapalnya masih di laut. Nelayan kita sudah membantu logistik," ujar Miftah.
Ia mengatakan, keberadaan kapal Rohingya itu awalnya dilihat oleh nelayan Bireuen.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Aceh Komisaris Besar Winardy mengatakan, tujuan pengungsi Rohingya berlayar ke Malaysia, tetapi karena kehabisan bahan bakar, kapal terombang-ambing ke perairan Aceh.
Winardy mengatakan, Polda Aceh, Pemkab Bireuen, dan Pangkalan TNI AL Lhokseumawe membantu pangan, sandang, obat-obatan, dan bahan bakar. Bantuan itu diantar pada Selasa sore. [bay]