WahanaNews.co | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, melakukan uji coba pembukaan 20 destinasi wisata di tanah air untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Secara umum, ada beberapa bahan evaluasi uji coba yang akan diterapkan untuk dijadikan bahan evaluasi ke depan, hal ini dilakukan sebagai upaya dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata di masa pemberlakuan PPKM,” kata Sandiaga, dalam acara Weekly Press Briefing, Senin (13/9/2021).
Baca Juga:
6 Manfaat Solo Traveling yang Bisa Mengubah Hidupmu
Adapun 20 destinasi wisata tersebut terbagi dalam beberapa wilayah.
Untuk wilayah DKI Jakarta yakni Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Kampung Budaya Betawi Setu Babakan.
Untuk wilayah Jawa Barat ada Taman Safari Indonesia, The Lodge Maribaya, Glamping Lake Rancabali, Kawah Putih, Jbound, dan Saung Mang Udjo.
Baca Juga:
Dear Traveler, Ini Destinasi Wisata Top Tahun 2022 Rekomendasi National Geographic
Sementara untuk Jawa Tengah dan DIY adalah Grand Maerakaca Taman Mini, TWC Borobudur, TWC Prambanan, Taman Satwa Taru Jurug, Taman Tebing Breksi, Gembira Loka Zoo, dan Hutan Pinus Asri Mangunan.
Kemudian Jawa Timur adalah Taman Rekreasi Selecta, Jatim Park 2, Hawai Group, serta Maharani Zoo dan Gua.
Pembukaan destinasi wisata ini rencananya akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan aspek kesehatan bukan hanya bagi pengunjung, tapi juga pekerja atau pengelola usaha di tempat wisata.
Melalui rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait seperti Kemenkomarves, Kementerian Kesehatan, juga industri serta pemerintah daerah, pihak pengelola diharuskan menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE dengan ketat dan disiplin secara end to end.
Dari pengunjung melakukan reservasi, ketibaan, hingga kepulangan.
“Dari keseluruhan proses tersebut, bagaimana pengelola dapat menentukan titik krisis yang kemungkinan terjadinya pelanggaran prokes atau potensi penularan tinggi di setiap kegiatan dalam destinasi tersebut. Seperti ventilasi, karena ruang indoor lebih berisiko sehingga perlu kehati-hatian di setiap titik,” kata dia.
Selanjutnya, Sandiaga juga menekankan pentingnya durasi dalam aktivitas yang ditawarkan, jarak antar pengunjung, juga kegiatan yang mengharuskan orang menyentuh benda yang juga disentuh orang lain.
Di sisi lain, penggunaan aplikasi Pedulilindungi dinilai cukup penting dalam mengontrol itu semua.
“Selain juga terkait bagaimana pengelola menyiapkan satgas dan berkoordinasi dengan satgas Covid-19 setempat. Uji coba ini akan terus dievaluasi setiap minggu,” jelas dia.
Sejauh ini, pengelola sektor parekraf yang terdaftar atau memperoleh QR code PeduliLindungi berjumlah 2.264 penerima.
Penerima ini terdiri dari usaha Bar, Cafe, Hotel, Restoran, Resto cepat saji, dan destinasi wisata yang berlokasi di DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Karena aplikasi PeduliLindungi telah ditetapkan sebagai gold standard, Sandiaga berharap penggunaannya dapat diperluas termasuk ke desa wisata.
Kemenparekraf juga akan terus melakukan sosialisasi dan mempersiapkan seluruh pihak termasuk desa wisata untuk dapat menerapkan aplikasi ini nantinya.
Di sisi lain, Sandiaga juga menyoroti orang tua yang ingin membawa anak berusia di bawah 12 tahun untuk ikut rekreasi dan menginap di hotel, restoran, dan tempat wisata.
Sandiaga mengimbau kepada masyarakat agar peraturan tersebut dibuat tidak rigid, melainkan lentur mengikuti protokol kesehatan.
“Saat rapat evaluasi juga dibahas pemberian diskresi kepada orang tua yang membawa anak di bawah 12 tahun yang ingin berkegiatan. Karena sebetulnya, mayoritas yang datang (berwisata, staycation, dan lainnya) itu bukan membawa anak tapi mayoritasnya itu justru dari pengunjung yang usianya sudah di atas 12 tahun,” kata Menparekraf Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, dengan satu atau dua diskresi yang dilakukan kepada keluarga yang membawa anak di bawah 12 tahun, lalu keluarganya juga sudah di vaksinasi keputusan itu bisa diambil berdasarkan koordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat.
“Inilah bentuk fleksibilitas yang ingin kita sampaikan dengan konsep ‘gas rem gas rem’ dan sandbox yang terpenting adalah pedulilindungi adalah bagian dari keseharian itu,” tegas dia. [dhn]