WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily, memastikan perbaikan layanan Ibadah Haji 2024/1445 H terkait dengan proses keberangkatan hingga layanan menu bagi jemaah haji di Arab Saudi.
Hal ini disampaikan Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace saat menghadiri Pelepasan Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 01) dan Jakarta Pondok Gede (JKG 02)/Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 02) Tahun 1445/2024 di Ruang VIV Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu (11/5/2024) malam.
Baca Juga:
IPHI Minta KPK Serius Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus
Adapun perbaikan ini dilakukan oleh Kementerian Agama berkoordinasi dengannya. Salah satu perbaikan itu yakni layanan fast track di bandara yang sangat memudahkan para jamaah saat memasuki Arab Saudi.
"Pertama kami menyampaikan apresiasi yang dilakukan kementerian agama dengan menggunakan layanan fast track bandara ini. Biasanya jemaah seperti tahun-tahun sebelumnya jika tidak digunakan fastek proses imigrasi harus menunggu 4 sampai 5 jam saat sampaisi Arab Saudi, sekarang begitu turun dari pesawat bisa langsung menuju bis mereka masing-masing," kata Kang Ace dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/5/2024).
Kang Ace didampingi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Yang Mulia H.E.Faisal bin Abdullah Al-Mudi, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra serta pejabat dari Kementrian Hukum dan HAM.
Baca Juga:
Bupati Satono: 327 Haji Sambas Tiba, Diharapkan Jadi Teladan Masyarakat
Dia juga mengapresiasi pendekatan diplomasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus membangun bekerja sama dengan Raja Salman terkait inovasi-inovasi lainnya.
Menurutnya, ada hal penting yang perlu diketahui bersama, bahwa penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1445 H/2024 M ini berbeda dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun sebelumnya, baik dari segi jumlah jemaah, kondisi di Arab Saudi, dan beberapa perubahan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji.
"Untuk kami ingin memastikan, pertama, terkait tercapainya kualitas pelayanan, pembinaan, dan perlindungan terhadap jemaah haji yang optimal sejak sebelum, pada saat, dan setelah pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji," kata Kang Ace.