WahanaNews.co | Sejak lama pers selalu dianggap sebagai salah satu pilar demokrasi. Dengan pers yang independen dan berkualitas, maka kehidupan berbangsa dan bernegara pun akan semakin baik. Untuk itu, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) pun mendukung kemajuan dunia jurnalistik di Indonesia.
Semangat untuk mewujudkan pers Indonesia yang independen dan berkualitas itu mengental saat Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2023 di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kamis, 9 Februari 2023.
Baca Juga:
Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Telah Hasilkan 4.721 Dokter Gigi
Presiden Joko Widodo yang menghadiri peringatan ini mengucapkan selamat Hari Pers kepada seluruh insan pers nasional dan menyampaikan apresiasinya atas perannya bagi bangsa dan negara.
Universitas Moestopo sebagai salah satu universitas swasta bergengsi di Indonesia pun mendukung kehadiran pers yang independen dan berkualitas. Menurut Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.M., M.Si, pers adalah pilar bangsa yang harus dijaga dan dirawat.
"Dengan pers yang independen, berkualitas dan bertanggung-jawab sosial, maka demokrasi di Indonesia akan terjaga dan terus maju dan akan berkontribusi besar pada terwujudnya Visi Emas 2045," ujar Prof. Paiman dalam rilis yang diterima WahanaNews.co.
Baca Juga:
Kejaksaan Agung dan FIKOM Universitas Moestopo Jajaki Kerjasama Strategi Komunikasi Publik
Lebih lanjut, Prof. Paiman, menjelaskan jika kontribusi yang telah dijalankan oleh Universitas Moestopo demi memajukan dunia jurnalistik Indonesia yang berkualitas sudah diimplementasi sejak lama.
Universitas Moestopo telah memiliki Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) yang telah berdiri sejak 13 Desember 1964. Bahkan awalnya FIKOM Universitas Moestopo dikenal dengan nama Fakultas Publisistik.
Sejak didirikan, FIKOM Universitas Moestopo ini telah mampu melahirkan puluhan ribu sarjana dan sejak 2003 telah memperoleh Akreditasi A. Karena itu tak heran bila pendirinya, Prof. Dr. Moestopo, dikenal sebagai Bapak Komunikasi dan membantu kelahiran Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.