Penerapan teknologi AI-Based Inferred Production (ABI-PRO) mampu memantau kinerja pompa di setiap sumur.
Pertamina juga menerapkan Artificial Intelligence pada fasilitas bawah permukaan (subsurface) seperti Advance Dyno Card Self Supervised Learning (SSL Saurus) yang dapat mengidentifikasi penurunan operasi di bawah permukaan.
Baca Juga:
Field Trip SMKN 1 Kota Sorong, SKK Migas-Pertamina EP Papua Dukung Pengembangan Pendidikan
Keseluruhan inovasi teknologi digital di Blok Rokan ini bisa dipantau secara real time di ruang kendali operasional dan big data Digital & Innovation Center (DICE).
Di sektor pengolahan, dalam 5 tahun terakhir Pertamina telah berhasil menjalankan 9 proyek srategis revitalisasi dan modernisasi kilang.
Proyek yang dijalankan antara lain PLBC Langit Biru Cilacap, Revamping TPPI OSBL, Green Refinery Cicalap, RDMP Balongan, RCC Balongan, Ultra Low Sulphur Diesel, Upgrading Dumai, Pipa Senipah Balikpapan dan Revamping TPPI ISBL.
Baca Juga:
BPKN Desak Pengawasan Ketat dan Tindakan Tegas terhadap SPBU Nakal
Volume intake kilang Pertamina saat ini mencapai 341 juta barel yang merupakan tertinggi sejak Subholding Pertamina terbentuk.
”Pertamina sebentar lagi juga akan mengoperasikan kilang terbesar di Indonesia yakni RDMP Balikpapan dengan kapasitas 360 ribu barel."
"RDMP Balikpapan akan menjadi kilang modern ramah lingkungan karena dapat menurunkan emisi karbon dari efisiensi energi operasi serta produk yang akan dihasilkannya,” tandas Fadjar.