1. Pengelolaan risiko yang efektif dan optimal yang mencakup Holding, Subholding dan Anak Perusahaan;
2. Penguatan sistem manajemen resiko perusahaan dan peningkatan utilisasinya; serta
Baca Juga:
Awas Hoaks! Kecepatan Nozzle Tidak Pengaruhi Takaran BBM
3. Evaluasi kerangka kerja ERM (Enterprise Risk Management) dan manajemen risiko terintegrasi.
Selain itu, imbuh Fadjar, pembentukan struktur organisasi Direktorat Manajemen Risiko juga berperan sebagai mitra bisnis strategis dan evaluasi tata kelola terintegrasi untuk Holding dan Subholding baik dari sisi governance maupun aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE).
“Direktorat Manajemen Risiko juga akan berperan aktif bersama HSSE Holding dan Subholding untuk memitigasi potensi risiko operasional dalam rangka mencapai HSSE yang unggul,” tutup Fadjar.
Baca Juga:
Pertamina Tawarkan 19 Proyek Rp150 Triliun, Danantara Siapkan Dukungan Investasi Jangka Panjang
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.